@thesis{thesis, author={Citra Akhirma Resmi NPM 1910018512009}, title ={PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM SINETRON IKATAN CINTA DAN DUNIA TERBALIK DI RCTI}, year={2022}, url={http://repo.bunghatta.ac.id/9661/}, abstract={ABSTRAK Citra Akhirma Resmi, 2022.?Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Sinetron Ikatan Cinta dan Dunia Terbalik di RCTI?. Padang. Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam sinetron Ikatan Cinta dan Dunia Terbalik di stasiun televisi RCTI. Teori yang digunakan untuk menganilisis ketidaksantunan berbahasa adalah teori Geoffrey Leech (1983) dan Pranowo (2009). Jenis penelitian adalah kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan objek penelitian ini adalah dialog yang disampaikan oleh para tokoh di dua sinetron tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara metode simak, teknik catat, memasukkannya ke dalam tabulasi data, kemudian menganilisis dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada sinetron Ikatan Cinta maksim kebijaksanaan 4 data, penerimaan 11 data, kemurahan 0, kerendahan hati 1 data, kesetujuan 9 data, dan kesimpatian 1 data. Artinya pada sinetron Ikatan Cinta maksim yang paling banyak dilanggar adalah maksim penerimaan. Pada sinetron Dunia Terbalik diperoleh data pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yaitu maksim kebijaksanaan 16 data, penerimaan 20 data, kemurahan 1 data, kerendahan hati 3 data, kesetujuan 16 data, dan kesimpatian 1 data. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu kedua sinetron ini sama-sama melakukan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yang terbanyak yaitu maksim penerimaan karena dalam sinetron Ikatan Cinta terdapat banyak penolakan dalam kisah cinta para tokohnya dan begitu juga pada sinetron Dunia Terbalik menceritakan tentang kisah percintaan yang terhalang dan terjadi penolakan dari peraturan agama Islam, sehingga kedua sinetron tidak memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri dan tidak meminimalkan kesantunan berbasasa. Kata Kunci: Pelanggaran, Prinsip Kesantunan Berbahasa, Sinetron} }