@thesis{thesis, author={RISTANTI YULI}, title ={TERAPI BRIDGING EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK : STUDI KASUS}, year={2022}, url={http://repo.stikesbethesda.ac.id/1523/}, abstract={YULI RISTANTI. ?Terapi Bridging Exercise Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik : Studi Kasus? Latar Belakang : Stroke Non Hemoragik (SNH) adalah stroke yang diakibatkan adanya bekuan atau trombus pada pembuluh darah otak, sehingga aliran darah dan suplai oksigen keotak akan berkurang dimana hal ini akan menyebabkan otak menjadi iskemia dan infark. Riskesdas (2018) menyatakan prevalensi penyakit stroke terbanyak setelah Kalimantan Timur adalah D.I Yogyakarta yang menduduki prevalensi stroke terbanyak kedua yaitu sebesar 14,6%. Pasien SNH sering dijumpai masalah gangguan mobilitas fisik dengan hemiparese dimana seseorang mengalami penurunan kekuatan otot. Penatalaksanaan keperawatan hemiparese yang dapat dilakukan salah satunya dengan terapi Bridging Exercise untuk memperbaiki tonus otot dan meningkatkan kekuatan otot klien. Gejala Utama, Intervensi Terapeutik, dan Outcome : Hasil pengkajian ditemukan gejala umum yaitu klien mengalami penurunan kekuatan otot tangan kanan dan kaki kanan. Skala kekuatan otot tangan dan kaki kanan yaitu empat pada hari pertama. Terapi Bridging Exercise ini dilakukan dua kali sehari selama tiga hari. Terapi ini dilakukan sebanyak delapan kali repetisi dengan durasi waktu delapan detik untuk sekali gerakan. Hasil intervensi menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah dilakukan terapi Bridging Exercise pada tangan kanan sebesar 0,17 dan kaki kanan sebesar 0,33. Kesimpulan : Terapi Bridging Exercise dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Kata Kunci : Stroke Non Hemoragik, Gangguan Mobilitas Fisik, Kekuatan Otot, Terapi Bridging Exercise xv + 75 halaman + 9 Tabel + 2 Gambar + 2 Grafik + 1 Skema + 7 Lampiran Kepustakaan : 29, 2012-2022} }