@thesis{thesis, author={WIYANTINI NI LUH KADEK}, title ={PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMANDIRIAN MENGGOSOK GIGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SEKOLAH LUAR BIASA WIDYA MULIA PUNDONG BANTUL 2018}, year={2018}, url={http://repo.stikesbethesda.ac.id/156/}, abstract={NI LUH KADEK WIYANTINI. ?Pengaruh Modelling Media Video Menggosok Gigi terhadap Kemandirian Menggosok Anak Gigi Tunagrahita Sedang di Sekolah Luar Biasa Widya Mulia Pundong Bantul 2018?. Latar Belakang: Penyandang tunagrahita di provinsi DIY tahun 2017 berjumlah 7980 jiwa, di Sekolah Luar Biasa (SLB) Widya Mulia Pundong, Bantul diperoleh data 10 orang anak masih kurang mandiri dalam melakukan kegiatan menggosok gigi. Diperlukan sarana pendidikan yang dapat membantu meningkatkan kemandirian menggosok gigi anak salah satunya modelling media video yang dapat menarik minat dan fokus anak. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modelling media video menggosok gigi terhadap kemandirian menggosok gigi anak tunagrahita sedang di Sekolah Luar Biasa Widya Mulia Pundong, Bantul 2018. Metode: Desain penelitian Pre-eksperimental dengan jenis rancangan time series. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 orang dan sampel 26 orang anak dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunkan adalah lembar observasi menggosok gigi dengan menggunakan uji analisis Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil: sebelum dan sesudah diberikan intervensi modelling media video didapatkan p value (0,000) < ? (0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh modelling media video menggosok gigi terhadap kemandirian menggosok gigi anak tunagrahita sedang di SLB Widya Mulia Pundong, Bantul 2018. Kemandirian menggosok gigi anak tunagrahita sedang mengalami peningkatan setelah diberikan intervensi modelling media video. Saran: Bagi guru dapat menggunakan modelling media video untuk meningkatkan kemandirian menggosok gigi anak tunagrahita Kata kunci: Anak tunagrahita - Kemandirian - Modelling media video xviii+83 hal+1 gambar+ 1 grafik+7 tabel+4 skema+14 lampiran Kepustakaan 48, 2008-2017} }