@thesis{thesis, author={Amalia Norsofifah AN and Dewi Ramadhani (010714055) DR and Putri Kartika Sari (010809006) PKS}, title ={GAMBARAN INFEKSI TINEA UNGUIUM PADA KUKU KAKI PENDULANG INTAN DI KECAMATAN KURANJI KABUPATEN TANAH BUMBU APRIL 2017}, year={2017}, url={http://repo.stikesborneolestari.ac.id/370/}, abstract={GAMBARAN INFEKSI TINEA UNGUIUM PADA KUKU KAKI PENDULANG INTAN DI KECAMATAN KURANJI KABUPATEN TANAH BUMBU APRIL 2017 Amalia Norsofifah(1), Putri Kartika Sari(1), Dewi Ramadhani(1) Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat No. 1 Telp. (0511) 4781787 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714 Email: sofifahamalia@yahoo.com ABSTRAK Tinea Unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi dermatofita. Penyakit Tinea Unguium salah satunya sering menyerang pekerja pendulang intan yang sehari-hari harus kontak langsung dengan air kotor, serta kebiasaan pendulang yang selalu kontak dengan air dalam waktu lama, menimbulkan kelembaban pada kaki, keadaan ini dapat menjadi media potensial pertumbuhan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui infeksi Tinea Unguium pada kuku kaki pekerja pendulang intan di Desa Waringin Tunggal RT.07 RW.04 Kecamatan Kuranji Kabupaten Tanah Bumbu dengan metode pengambilan sampel Purposive Sampling, dimana sampel berupa kerokan atau guntingan kuku kaki yang memiliki kriteria gejala kuku kaki yang rusak, permukaan kuku yang tidak mengkilat lagi, rapuh dan bewarna kehitaman. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pembagian kuisioner serta dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopis. Dari 14 sampel yang diperiksa ditemukan 57% positif terinfeksi Tinea Unguium dimana terdapat makrokonidia berbentuk panjang menyerupai jari, dinding tipis dan mempunyai 3-5 sekat. Hasil positif tertinggi berasal dari pekerja pendulang intan yang berusia 31-40 tahun (28,6%), berjenis kelamin laki-laki (100%) lama kerja lebih dari 10 tahun (50%), waktu kerja lebih dari 5 jam (57%), personal hygiene yang kurang baik (64%), bentuk kuku menebal, bergelombang dan rapuh serta berwarna kehitaman (57,1%). Diharapkan para pekerja pendulang intan lebih memperhatikan kebersihan kuku kakinya. Sebaiknya ada program kerja baik itu penyuluhan, peningkatan perilaku hidup bersih dan hidup sehat atau memberikan pememeriksaan jamur pada kuku kaki pendulang secara berkala serta memberikan pengobatan bagi yang positif terinfeksi Tinea Unguium. Kata Kunci: Kuku Kaki, Kuranji, Pendulang Intan, Tinea Unguium} }