@thesis{thesis, author={Nurhalima Nurhalima}, title ={PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK TERHADAP KEGIATAN PERIBADATAN AGAMA KRISTEN}, year={2020}, url={http://repo.sttsetia.ac.id/401/}, abstract={Kecenderungan pikiran dan perbuatan manusia yang selalu melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan adalah bukti konkrit bahwa dosa berdampak bagi natur dan pikiran manusia, contohnya manusia selalu berfikir negatif seperti : selalu berfikir hal yang buruk terhadap orang lain dan selau merancang kejahatan dan melakukan kejahatan seperti : membunuh, mencuri, tindakan-tindakan pemerkosaan dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: Menjelaskan bukti teoritis tentang defenisi karakter, Menjelaskan dampak pendidikan terhadap karakter dan menjelaskan implikasihnya bagi peserta didik. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif literatur (library research). Berdasarkan hasil yang peroleh atau ditemukan dalam penelitian ini, dapat disimpilkan hal-hal sebgai berikut : Rumusan masalah I dengan BAB II, Bagaimna bukti teoritis dan teologis terhadap pendidikan karakter. Rumusan masalah II dengan BAB III, Penerapan pendidikan karakter peserta didik terhadap kegiatan peribadatan Agama Kristen. Rumusan masalah III dengan BAB IV, Implikasihnya bagi peserta didik. Adapun hipotesis penelitian ini adalah : jika peserta didik memiliki karakter yang baik maka siswa tersebut mampu berprilaku dengan baik juga terhkusus dalam kegiatan peribadatan. Hasil penelitian ini adalah member pengertian yang benar akan pengertian pendidikan karakter serta memberikan penjelasan tentang ketiga aspek utama yang merupakan akibat dari pengertian pendidikan karakter yaitu, aspek spiritual, aspek moralitas, dan aspek sosial. Sehingga dalam mengahadapi akan realitas pendidikan karakter, pembaca terlebih ksusus Guru pendidikan agama Kristen memiliki strategi untuk mencegah pikiran dari pendidikan karakter dituntut untuk menjadi figur yang dapat diteladani dalam perkataan maupun tingkalaku. Guru pendidikan agama Kristen hendaknya menyadari akan kerusakan karakter peserta didik agar dapat memiliki keyakinan yang teguh terhadap pendidikan karakter peserta didik.} }