@thesis{thesis, author={AL Risyayuni}, title ={MAKNA UNGKAPAN YESUS TENTANG “BIARLAH ORANG MATI MENGUBURKAN ORANG MATI” DALAMMATIUS 8: 18-22DAN IMPLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI}, year={2022}, url={http://repo.sttsetia.ac.id/460/}, abstract={Menurut tradisiorang Yahudi, seorang anak laki-laki dalam keluarga dia wajib memberikan prioritas dalam segala hal kepada ayahnya. Hal ini telah menjadi hukum bagi bangsa Yahudi turun temurun sebagaimana tertulis dalam hukum Taurat yakni; ?hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikanTuhan Allahmu, kepadamu? (Kel. 20:12).Menurut tradisi Israel dan bangsa-bangsa lain, penguburan merupakan suatu kewajiban. Penjabaran dalam hukum Taurat juga dinyatakan bahwa jenazah harus dikuburkan sebelum matahari terbenam (Ul. 21:23), dan jikamembiarkan jenazah rusak karena tidak kunjung dikuburkan, dipandang sebagai penghinaan yang berat. Talmud menyimpulkan bahwa jika sekiranya seorang anak laki-laki harus memilih, ia harus mengutamakan seorang ayah, dan Talmud megatakan bahwa baik anak laki-laki maupun sang ibu harus memenuhi kebutuhan sang ayah. Yesus pun memberi teladan yang sempurna sebagai anak laki-laki taat. Lukas mencatat bahawa pada usia 12 tahun, Yesus tetap hidup dalam asuhan mereka (orang tuanya) (Luk. 2:51, bahkan, sementara Ia menderita sengsara di kayu salib, Yesus memikirkan ibu-Nya dan tanggung jawab-Nya sebagai anak laki-laki yang sulung. Ia meminta kepada murid yang dikasihi-Nya untuk mengurusnya, untuk memenuhi kewajiban-Nya karena ia mengasihi orang tuanya (Yoh. 19:26-27).} }