@thesis{thesis, author={Bawamenewi Faomasi}, title ={IMPLEMENTASI PERNIKAHAN KRISTEN DALAM RANGKA MENCEGAH POLIGAMI DITINJAU DARI PERSPEKTIF ALKITAB DAN APLIKASINYA BAGI KELUARGA KRISTEN MASA KINI SKRIPSI}, year={2023}, url={http://repo.sttsetia.ac.id/569/}, abstract={Pernikahan pada dasarnya bukan hanya sekedar mempertemukan dua insan yang saling jatuh cinta. Pernikahan bukan hanya gagasan manusia, tetapi kehendak Tuhan dalam diri manusia, karena hanya Tuhan yang telah menetapkan dan melegalkan pernikahan, seperti yang Tuhan kehendaki. Sejak awal, Tuhan memiliki rencana untuk ketetapan pernikahan yang dimulai di taman Eden. Pernikahan suci pertama di hadapan Tuhan terjadi di taman yang ceria dan indah itu. Tujuan pernikahan adalah untuk hidup, tetapi rencana Tuhan tidak selalu berjalan seperti yang Dia katakan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian dengan metode untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian. Sesuai dengan namanya, jenis penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran, penjelasan dan validasi terhadap fenomena yang diteliti. Masalah yang dirumuskan harus layak diangkat, mengandung nilai-nilai ilmiah, dan tidak terlalu luas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa poligami menyebabkan perempuan mengalami kekerasan dalam rumah tangga, perempuan dan anaknya ditelantarkan karena lebih memilih istri kedua. Dalam kasus tertentu, poligami awalnya terjadi karena perselingkuhan, dan akhirnya masuk ke dalam perkawinan poligami, yang kemudian berujung pada perceraian. Seharusnya dalam konteks kekrisenan pernikahan harus berdasarkan aturan Alkitab ijinkan dengan pernikahan monogami. Cara pencegahan poligami di tinjau dari perspektif Alkitab (Mat. 19:1-9, Kej. 2:24, Kej. 4:23-24, Ef. 5:31; 1Kor. 7:2; 1Tim. 3:2; Tit. 1:6), Pada intinya berpoligami lebih cenderung karena keegoisan manusia namun Allah tidak pernah menghendakinnya. Dampak poligami yang terjadi dalam keluarga kristen adalah konflik, kecemburuan, kebencian dalam keluarga serta terjadinya perubahan ekonomi yang terbatas.} }