@thesis{thesis, author={Balukh Johanis Jeverson}, title ={YESUS KRISTUS YANG AKU KENAL (ANALISIS—KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN KRISTOLOGIS CHOAN-SENG SONG)}, year={2012}, url={http://repo.sttsetia.ac.id/84/}, abstract={Gambaran-gambaran mengenai Yesus yang dibawa masuk ke Asia, sedemikian rupa terbungkus dalam berbagai macam kristologi Barat, sehingga seringkali membuat orang mengabaikan kenyataan bahwa sebetulnya Yesus berasal dari Asia, persisnya Asia Barat. Hampir 1500 tahun diperlukan, sebelum bagian Asia lainnya (di luar Asia Barat) dapat merasakan dampak sepenuhnya dari kepribadjan Yesus dan kepentingan pengajaran-Nya. Hanya melalui serbuan para pekabar Injil dari Barat yang mulai berlangsung pada abad ke«-15, Asia bagian lainnya mulai mengenal Yesus. Choan-Seng Song adalah seorang pelopor berteologi dalam konteks Asia. Dialah yang mencetuskan pemikiran teologis transposisional (pergeseran, perubahan), dimana Yesus yang sebenamya harus hadir dan menjelma dalam semua kelompok etnis di Asia, dalam semua agama di Asia dan semua kebudayaan di Asia. Yesus yang identik dengan penderitaan, perjuangan untuk meraih kemerdekaan, keadilan dan demokrasi. Baginya, Inkamasi Yesus Kristus, kemanusiaan, penderitaan, kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya, adalah manifestasimanifestasi dari kasih Allah, Bapa Surgawi. Ini adalah kenyataan spiritual bahwa Allah mentransformasikan manusia ke dalam kerajaan-Nya. Dalam kenyataan spiritual ini, gereja di Asia Tenggara hams menemukan sumbersumber kekuatan dan kebijaksanaannya tmtuk mengusahakan tugasnya dalam pewartaan Injil tentang kebenaran dan rekonsiliasi antara Allah dan manusia, antara manusia dan manusia, dan antara manusia dan dunia. Oleh karena Kristus dapat hadir dan menjelma menjadi Kristus dalam semua kelompok etnis Asia, dan Kristus dalam semua agamaagama Asia, serta Kristus dalam semua budaya Asia. Maka, Kristus tidak hanya mengalami perubahan dari Kristus yang berhidung mancung kepada Kristus yang berhidung pesek. Tetapi juga, Yesus Kristus bukan lagi satu-satunya Iuruselamat Dunia, Dia hanyalah salah satu diantaranya. Atau dengan kata lain, Choan-Seng Song menolak finaljtas Yesus Kristus, yang mutlak itu. Apakah rumusan kristologi Choan-Seng Song sesuai dengan AJkitab? Apakah 8Yesus bukan satu-satunya juruselamat dunia? Apakah Pemikiran teologis transposisional Choan-Seng Song, memiliki pengaruh di Indonesia? Semua pertanyaan itu, akan dibahas dalam karya tulis ini.} }