@thesis{thesis, author={Halawa Alcahayaman}, title ={TINJAUAN ETIS TEOLOGIS TERHADAP INTEGRITAS YUSUF DI RUMAH POTIFAR}, year={2009}, url={http://repo.sttsetia.ac.id/95/}, abstract={Perubahan zaman dan perkembangannya tidak dapat dipungkiri oleh manusia. Perkembangan zaman sangat mempengaruhi kehidupan manusia dalam membentuk sikap dan karakter hidupnya. Sekang ini adalah zaman era globalisasi, yang juga dapat mempengaruhi kebudayaan manusia yang terus mengalami perubahan, termasuk standar modal dan nilai-nilai moral. Pengetahuan manusia semakin berubah. Kebanyakan manusia tidak lagi memiliki hidup yang benar, tetapi manusia mengalami kemerosotan dalam kesucian hidup. Oleh karena itu supaya manusia dapat mengalami hidup yang benar, maka jalan terbaik yang perlu ditempuh oleh orang-orang percaya masa kini adalah dengan memiliki etika dan integritas yang tinggi dalam membina hubungan yang baik dengan Allah dan sesama dengan saling mengasihi satu sama lain (band. Mat 22:37-40; Kej. 39:8-9; 50:20). Jika orang percaya mengasihi Allah, maka mereka akan bersikap tegas menolak perbuatan jahat dan melakukan yang benar. Teladan Yusuf sebagai orang yang penuh dengan integritas diri dan memiliki moral yang baik, dapat menjadi inspirasi bagi orang percaya untuk hidup bergantung kepada Allah yang senantiasa memelihara kehidupan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Keutuhan hidup ditandai dengan pengenalan akan Allah dan percaya sungguh-sungguh kepada Allah yang benar dan berkuasa. Orang percaya yang mengenal Allah sungguh-sungguh akan memiliki etika yang baik serta memiliki kemampuan dalam menjaga integritasnya sebagai anak-anak Allah di tengah-tengah dunia yang penuh dengan dosa, maka karakter dan pola hidupnya akan berpusat pada Allah. Alkitab berkata bahwa semua manusia telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23) dan tidak dapat berbuat sesuatu hal yang baik, maka tanggung jawab pelayanan adalah berupaya untuk menolong mereka supaya dapat bertindak melakukan sesuatu secara etis dan memiliki integritas yang tinggi berdasarkan pengenalan akan Allah (Ay. 5:7-12; Ams. 1:7).} }