@thesis{thesis, author={HASDI A1I1 15 016}, title ={PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 9 KENDARI}, year={2019}, url={http://repo.uho.ac.id/339/}, abstract={Hasdi (A1I1 15 016). “Pengaruh Model PBL Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari.” Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) deskripsi pembelajaran matematika yang diajar dengan menggunakan model PBL pada siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari, (2) deskripsi pembelajaran matematika yang diajar dengan menggunakan model Discovery Learning pada siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari (3) deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari yang diajar dengan menggunakan model PBL (4) deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari yang diajar dengan menggunakan model model Discovery Learning, (5) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model PBL lebih tinggi dari pada yang diajar dengan model Discovery Learning. Populasi dalam penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari tahun pelajaran 2019/2020 yang terdistribusi dalam 5 kelas. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Dari cara tersebut, dipilih 2 kelas sebagai sampel, yakni kelas X MIPA-4 sebagai kelas ekperimen yang diterapkan model PBL dan kelas X MIPA-3 sebagai kelas kontrol yang diterapkan model Discovery Learning. Desain penelitian menggunakan Posttest Only Control Group Design. Data hasil penelitian dikumpulkan melalui pemberian instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis berbentuk soal uraian dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan berikut (1) Persentase tingkat keterlaksanaan pembelajaran dengan model PBL selama 4 kali pertemuan berturut-turut 84%, 88%, 92%, dan 96%. Persentase tingkat keaktifan siswa pada 4 kali pertemuan berturut-turut 83,2%; 82,4%; 89,6%; dan 89,6%. (2) Persentase tingkat keterlaksanaan pembelajaran dengan model Discovery Learning selama 4 kali pertemuan berturut-turut 85,71%; 90,47%; 90,47%, dan 95,24%. Persentase tingkat keaktifan siswa pada 4 kali pertemuan berturut-turut 75,24%; 78,09%; 82,86%; dan 82,86%. (3) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan PBL diperoleh nilai rata-rata 67,78; standar deviasi 18,90; varians 357,06; skewness -0,77; kurtosis 0,54; median 70,00; modus 55,00; minimum 15,00; dan maksimum 95,00 (4) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model model Discovery Learning diperoleh nilai rata-rata 60,96; standar deviasi 12,88; varians 165,91; skewness -1,17; kurtosis 2,29; median 65,00; modus 65,00; minimum 25,00; dan maksimum 90,00. (5) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model PBL lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis yang diajar dengan model Discovery Learning sehingga demikian terdapat pengaruh yang signifikan model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kendari. Kata kunci: model PBL, kemampuan pemecahan masalah matematis} }