@thesis{thesis, author={Mahardika I Gede Argham and Sutema Ida Ayu Manik Partha and Wirajaya Made Karma Maha}, title ={PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI ROSEMARY (Rosmarinus officinalis L) SECARA INHALASI TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL}, year={2021}, url={http://repo.unbi.ac.id/id/eprint/158/}, abstract={Dismenorea primer adalah gejala yang timbul tanpa kelainan alat-alat genital yang nyata. Terapi dengan obat-obatan analgesik seperti non steroid anti inflamatory drugs (NSAID) dapat digunakan namun obat tersebut akan menimbulkan efek samping yang serius jika digunakan secara berulang dan tanpa pengawasan dari dokter. Aromaterapi rosemary dapat dipilih sebagai terapi nonfarmakologi karena memiliki aroma herbal yang kuat serta menyegarkan. Kandungan ?-pinene, kamper, dan 1, 8-cineole pada minyak rosemary berfungsi sebagai antispasmodik, astringent, analgesik dan tindakan stimulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian aromaterapi rosemary secara inhalasi terhadap penurunan dismenorea primer pada mahasiswi Universitas Bali Internasional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental dengan pretestposttest contol group design, melibatkan 56 mahasiswi Universitas Bali Internasional. Metode yang digunakan adalah probability sampling menggunakan simple random sampling. Terdapat kelompok intervensi (28) dan kelompok kontrol (28) yang dipilih secara acak. Intensitas nyeri diukur dengan skala NRS. Hasil uji Mann Whitney diperoleh p-value = 0,000 berarti pemberian aromaterapi rosemary memberikan pengaruh yang signifikan untuk menurunkan intensitas nyeri haid dibandingkan minyak jojoba (plasebo). Nilai penurunan nyeri rata-rata kelompok intervensi (- 3,250) lebih kecil dibandingan dengan kelompok kontrol (0,928), yang berarti aromaterapi rosemary secara inhalasi efektif digunakan untuk menurunkan dismenorea primer pada mahasiswi Universitas Bali Internasional. Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pemberian aromaterapi rosemary secara inhalasi terhadap intensitas dismenorea primer pada mahasiswi Universitas Bali Internasional.} }