@thesis{thesis, author={Apsari Dewi Puspita and Indayanti Ni Wayan Windia and Saputra I Gusti Ngurah Made Yudhi}, title ={PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP POLA PENGOBATAN TRADISIONAL, SUMBER INFORMASI, DAN PERSEPSI MASYARAKAT (Studi Kasus : Pasien Hipertensi Di Kecamatan Kintamani, Bangli)}, year={2021}, url={http://repo.unbi.ac.id/id/eprint/195/}, abstract={Latar Belakang: Hipertensi adalah kondisi yang kompleks dimana tekanan darah secara menetap berada di atas normal. Kriteria hipertensi yang digunakan ketika hasil pengukuran tekanan darah sistolik ?140 mmHg atau tekanan darah diastolik ?90 mmHg. Adanya pandemi Covid-19 pada akhir tahun 2019 yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2) dan setiap hari terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. Dimana tingkat keparahan Covid-19 dapat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh, usia, dan penyakit komorbid seperti hipertensi dan sampai saat ini obat untuk Covid-19 belum ditemukan, sehingga diperlukan penggunaan kombinasi terapi atau penggunaan pengobatan tradisional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor demografi terhadap pola pengobatan tradisional, sumber informasi, dan persepsi masyarakat (studi kasus : pasien hipertensi di Kecamatan Kintamani, Bangli) Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan cara purposive sampling. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar masyarakat Kecamatan Kintamani, Bangli menggunakan pengobatan tradisional jamu (74%), sumber informasi yang diperoleh dari keluarga/kerabat (32%), sebesar 78,52 % masyarakat setuju menggunakan kombinasi terapi, dan sebesar 88,00 % masyarakat sangat setuju pencarian informasi kombinasi terapi mudah diperoleh dan dimengerti. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh antara faktor demografi terhadap pola pengobatan tradisional dan sumber informasi, namun terdapat pengaruh antara faktor demografi jenis kelamin dengan penggunaan kombinasi terapi.} }