@thesis{thesis, author={Arimbawa Putu Aries Ridhana and Listuayu Kadek and Semarajaya I Made}, title ={RANCANG BANGUN ALAT WATERBATH LABORATORIUM MEDIS BERBASIS ARDUINO UNO}, year={2020}, url={http://repo.unbi.ac.id/id/eprint/245/}, abstract={Suhu sampel cairan kimia di setiap laboratorium harus stabil. Waterbath laboratorium digunakan untuk menghangatkan sampel cairan kimia. Dalam penelitian ini dibuat alat waterbath laboratorium medis berbasis arduino uno. Alat ini dapat mengatur suhu air secara digital, dan terdapat alarm level air untuk mengetahui batas bahwa air pada alat alat waterbath. Alat ini dapat menampilkan informasi suhu air, dan kondisi heater pada alat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini terdiri atas kajian atas produk waterbath laboratorium yang akan dikembangkan, mengembangkan produk atas dasar temuan- temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, serta melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Alat Waterbath Laboratorium Berbasis Arduino Uno berhasil dirancang dengan baik menggunakan mikrokontroler arduino yang akan mengatur hidup, matinya heater dan mengatur sensor. Sensor DS18B20 sebagai sensor suhu yang akan digunakan untuk mengukur suhu air pada alat. Pada alat ini memiliki komponen waterpump sebagai alat untuk mensirkulasikan air pada alat dan komponen alarm level air sebagai tanda untuk operator bahwa air pada alat telah berkurang. Pengoperasian alat melalui push button dapat mudah dilakukan dengan memilih suhu 300C , 400C dan 450C. Pemilihan suhu 350C digunakan untuk menjaga suhu sampel imun, pemilihan suhu 40ºC digunakan untuk inkubasi sel kultur, dan pemilihan suhu 45 ºC digunakan untuk peleburan substrat. Sesuai kebutuhan pada laboratorium dalam menghangatkan sampel cairan kimia dengan terdapat LCD pada alat sebagai display alat yang akan menampilkan suhu air. Berdasarkan pengujian data menggunakan aplikasi SPSS dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara suhu alat dan suhu termometer. Salah satu contoh perbedaan tersebut terlihat pada simpangan pembacaan suhu alat dengan suhu termometer yang tertinggi sebesar 0,40C pada pemilihan suhu 35 0C di menit ke 6 dimana alat menampilkan suhu sebesar 35,160C sedangkan termometer digital menampilkan suhu 34,70C. Simpangan suhu tersebut masih dibawah nilai toleransi sebesar 5% / (0,5) maka alat yang dibuat dengan selisih maksimalnya 0,40C aman untuk digunakan} }