@thesis{thesis, author={Maharjana Ida Bagus Nyoman and Nindya I Putu Pasek Ardita and Wirajaya Made Karma Maha}, title ={EVALUASI PENGADAAN DAN PENERIMAAN OBAT MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BALI MANDARA}, year={2021}, url={http://repo.unbi.ac.id/id/eprint/312/}, abstract={Pengadaan dan Penerimaan obat sangat penting dalam Standar Pelayanan Kefarmasian. Pengadaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat pada suatu Rumah sakit dan penerimaan dilakukan untuk menjamin kualitas obat Selama Pandemi COVD-19. Pada pendemi COVID-19 permintaan obat akan semakin banyak yang dapat menyebabkan penurunan stok obat pada penyedia yang dapat mempengaruhi kegiatan pengadaan dan penerimaa obat pada rumah sakit bali mandara. Sehingga perlu dilihat kembali pengadaan dan penerimaan obat di rumah sakit. Tujuan penelian ini melihat kegiatan pengadaan seperti metode pengadaan, hambatan pada saat COVID-19 dan penerimaan pengadaan akan diadakan obat dengan beberapa metode dan cara pengadaan. Pada penerimaan kita melihat kesesuaian waktu, jumlah, jenis dan mutu obat. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk melihat pengadaan dan penerimaan obat di Rumah Sakit Bali Mandara pada saat Pandemi COVID-19 dengan metode observasi dan wawancara. Dengan hasil pada diketahui bahwa pengadaan saat pandemi COVID-19 di lakukan menggunakan metode yang sama dengan sebelum pandemi yaitu mengunakan pengadaan e-katalog dan pengadaan langsung, serta adanya bantuan obat dari pemerintah untuk penanganan COVID-19. Pada pengadaan dilakukan RSBM ada hambatan eksternal yang terjadi pada kegiatan pengadaan berupa keterlambatan obat dari penyedia obat dan pada penerimaan sudah dilakukan dengan baik. pada hasil observasi pada penerimaan terhadap kesesuaian waktu dengan persentase 94%, kesesuaian jumlah 94%, kesesuaian jenis 100% dan kesesuaian mutu 100%, serta prosedur penerimaan obat pada RSBM sangat baik. Dan dapat disimpulkan pada pengadaan obat di rumah sakit bali mandara menggunakan metode pengadaan e-katalog dan pengadaan langsung serta pada kegiatan pengadaan terjadinya hambatan yang menyebabkan terlambatnya obat dan penerimaan sudah dilakukan dengan baik} }