@thesis{thesis, author={Hita I Putu Gede Adi Purwa and Permana I Kadek Udayana Dwi and Sutrisnawati Ni Nyoman Dwi}, title ={SKRINING FITOKIMIA DAN PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans}, year={2020}, url={http://repo.unbi.ac.id/id/eprint/56/}, abstract={Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang disebabkan mikroorganisme, yaitu Streptococcus mutans. Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh dan pengaruh peningkatan konsentrasi dengan aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif dengan desain rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh, yaitu konsentrasi 20%(b/v), 40%(b/v), 60%(b/v) dan 80%(b/v) serta kontrol positif (Amoxicilin) dan kontrol negatif (Aquadest). Berdasarkan hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun belimbing wuluh mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti flavonoid, saponin dan tannin. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh terhadap bakteri bakteri Streptococcus mutans menunjukkan diameter zona hambat yang berbeda signifikan (P=0,000) setelah dianalisis dengan uji One way ANOVA. Perbedaan diameter zona hambat setiap perlakuan semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi, dimana pada konsentrasi 20% (b/v) sebesar 6,25 ± 0,09 mm, pada konsentrasi 40%(b/v) sebesar 7,49 ± 0,31 mm, pada konsentrasi 60%(b/v) sebesar 11,38 ± 0,20 mm, dan pada konsentrasi 80% (b/v) sebesar 12,56 ± 0,29 mm. Simpulan dari penelitian ini adalah Ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti flavonoid, saponin dan tannin. Peningkatan konsentrasi ekstrak akan meningkatkan aktivitas antibakteri ekstrak terhadap bakteri Streptococcus mutans.} }