@thesis{thesis, author={Apsari Dewi Puspita and Dwiyanti Ni Made Krisna and Maharjana Ida Bagus Nyoman}, title ={POLA PENGGANTIAN ANTIBIOTIK IV KE ORAL PADA PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA DI RAWAT INAP RSUD WANGAYA DENPASAR}, year={2020}, url={http://repo.unbi.ac.id/id/eprint/73/}, abstract={Latar Belakang: CAP (Community-Acquired Pneumonia) merupakan pneumonia terjadi diluar rumah sakit didiagnosa dalam 48 jam setelah masuk rumah sakit. Antibiotika merupakan salah satu golongan obat yang sangat esensial dalam pemberian terapi utama pada pasien terinfeksi bakteri pneumonia. Tatalaksana terapi CAP seringkali membutuhkan pemberian antibiotika melalui rute intravena dengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi antibotika yang optimal pada lokasi infeksi. Penggunaan antibiotik secara intravena dalam jangka panjang dapat beresiko peningkatan lama tinggal pasien, peningkatan biaya perawatan pasien, peningkatan morbiditas dan mortalitas terkait infeksi nosokomial dapat dipersingkat dengan penggantian rute oral. Tujuan: Menentukan pola penggunaan antibiotik dan penggantian intravena ke oral pasien CAP. Metode: Deskriptif observasional desain cross sectional pendekatan retrospektif, jumlah sampel sebanyak 78 dengan cara purposive sampling menggunakan analisa univariat. Hasil: Penggunaan antibiotik tunggal paling banyak adalah Seftriakson 41 (28,5%) sedangkan pada antibiotik kombinasi adalah Seftriakson dengan Azitromisin 5 (3,5%) orang. Lama rawat inap 4-7 hari (71,8%). Waktu penggantian lebih dari 48-72 jam (70,5%) terdapat pola penggantian Squential (64,10%), Switch Over (19,23%), Step Down (16,67%). Kesimpulan: Penggunaan antibiotik Seftriakson pemberian tunggal lebih banyak digunakan daripada pemberian kombinasi dengan pola penggantian Squential adalah Seftriakson intravena ke Sefiksim oral pada pasien Community Acquired Pneumonia rawat inap.} }