@thesis{thesis, author={Anjasmara I Kadek Dwiki}, title ={Prevalensi Penurunan Fungsi Ginjal pada Pasien Congestive Heart Failure Rawat Inap di RSUD Kabupaten Buleleng Tahun 2019-2020}, year={2022}, url={http://repo.undiksha.ac.id/9511/}, abstract={Congestive Heart Failure (CHF), disebut juga gagal jantung kongestif, merupakan sindrom klinis akibat kerusakan struktural dan fungsional jantung yang menyebabkan berkurangnya volume darah yang dipompa oleh jantung. Penyakit ini diperkirakan memakan biaya total 364,17 miliar US dollar di dunia dan sekitar 77 juta rupiah per kasusnya pada tahun 2019. Prevalensi CHF di Bali setara dengan rata-rata prevalensi CHF di Indonesia pada tahun 2013 yaitu 0,13% yang terdiagnosis dokter dan 0,3% yang terdiagnosis dokter atau gejala. Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu faktor terpenting penyebab disfungsi ginjal. Dilaporkan bahwa terdapat peningkatan insufisiensi ginjal dibandingkan sebelumnya pada pasien CHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar prevalensi penurunan fungsi ginjal pada pasien congestive heart failure rawat inap di RSUD Kabupaten Buleleng Tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pendekatan deskriptif observational. Pengambilan pada sampel ini menggunakan metode purposive sampling. Variabel pada penelitian ini mencakup penurunan fungsi ginjal, jenis kelamin, usia, dan kardiomegali. Data yang diperoleh pada masing-masing variabel kemudian akan diolah menggunakan SPSS dan direpresentasikan dengan menggunakan tabel atau diagram. Dari populasi yang ada, didapatkan 166 sampel. Sebanyak 97 pasien wanita (58,4%) ditemukan pada penelitian ini. Nilai median usia pada penelitian ini 65 tahun, serta nilai minimum dan maksimum berturut-turut 17 tahun dan 94 tahun. Secara keseluruhan, dari 166 pasien, sebanyak 93 pasien (56%) mengalami penurunan fungsi ginjal. Sebanyak 124 pasien mengalami kardiomegali (74,7%). Pada kelompok yang mengalami penurunan fungsi ginjal dengan eGFR 45-59, 30-44, 15-29, dan <15, ditemukan pasien yang mengalami kardiomegali berturut-turut 24 (96%), 31 (84%), 26 (81%), 19 (86%), 15 (83%), dan 9 (90%), dibanding dengan gambaran jantung normal.} }