@thesis{thesis, author={Andhira Komang Alit Gita}, title ={IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO TERJADINYA STUNTING DI KECAMATAN BULELENG TAHUN 2021}, year={2022}, url={http://repo.undiksha.ac.id/9542/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang terdapat pada pasien stunting di Kecamatan Buleleng pada tahun 2021 sehingga dapat diketahui faktor risiko apa yang tertinggi guna mencegah kejadian stunting kedepannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Faktor risiko yang digunakan pada penelitian ini antara lain jenis kelamin balita; usia balita; berat badan bayi lahir; pendapatan keluarga; karakteristik ibu yang meliputi tinggi badan ibu, tingkat pendidikan terakhir ibu, lama pemberian asi eksklusif; karakterisitik ayah yang meliputi tingkat pendidikan terakhir ayah; dan lokasi tempat tinggal. Populasi dalam penelitian ini melibatkan seluruh pasien stunting yang terdaftar di Puskesmas Buleleng I, Puskesmas Buleleng II, dan Puskesmas Buleleng III dengan total sejumlah 48 orang dengan jumlah sampel adalah keseluruhan populasi. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan teknik Total Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah memberikan kuesioner kepada keluarga pasien stunting dan mayoritas diisikan dengan wawancara dari pihak ibu. Pemberian kuesioner dilakukan dengan cara pemberian langsung di Puskesmas, kunjungan home visit, serta saat dilaksanakannya Posyandu Bulan Timbang di Bulan Agustus. Data yang telah didapat akan diolah menggunakan aplikasi Ms. Excel untuk kemudian dicari persentasenya tiap-tiap faktor risiko dengan dibuatkan diagram dan dinarasikan untuk memudahkan membaca hasil penelitian. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa faktor risiko yang paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki, usia baduta (bawah dua tahun), berat badan bayi lahir ? 2500 gram, tinggi ibu < 150 cm, tingkat pendidikan terakhir ibu SMA (kategori baik), lama pemberian asi eksklusif < 6 bulan, usia ibu saat melahirkan bayi stunting 20 - 35 tahun, tingkat pendidikan terakhir ayah SMA (kategori baik), dan lingkungan tempat tinggal di perkotaan.} }