@thesis{thesis, author={Mariani Mariani}, title ={KONSEP KONSUMSI DALAM TAFSIR AL-MANᾹR KARYA MUḤAMMAD ABDUH (Analisis Terhadap Ayat 168 Qs. Al-Baqarah)}, year={2020}, url={http://repositori.iain-bone.ac.id/217/}, abstract={Skripsi ini membahas tentang konsumsi yang mana mengarah kepada ayat 168 Qs. Al-Baqarah yang di dalamnya mengenai ?al?lan dan ?ayyib. Fokus pembahasan adalah bagaimana Mu?ammad Abduh dalam memberikan pendapat mengenai konsumsi yang ?al?lan dan ?ayyib. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat 168 Qs. Al-Baqarah tentang konsumsi yang ?al?lan dan ?ayyib menurut Mu?ammad ?Abduh dalam Tafsir al-Man?r dan bagaimana ?al?lan dan ?ayyib dalam ayat 168 Qs. Al-Baqarah secara umum. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (Library research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan ilmu tafsir, pendekatan historis, pendekatan ilmu kesehatan dan pendekatan ilmu ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Mu?ammad bin ?Abduh bin Hasan Khairull?h di kenal juga dengan nama Mu?ammad ?Abduh lahir pada tahun 1266 H/1849 M di desa Mahallat N??r kabupaten Al-Bahairah, Mesir. Beliau adalah ulama kontemporer yang telah dipertemukan oleh seseorang yang bernama Mu?ammad Rasy?d Rid?, beliau adalah salah satu murid ?Abduh yang sangat kagum atas pemikirannya. Rasy?d Rid? memiliki tekad yang sangat kuat walaupun harus menaggung kerugian material selama satu sampai dua tahun setelah penerbitan. Maka dari itu, di ambillah al-Man?r sebagai nama yang terpilih dari banyaknya usulan nama dari Rasy?d Rid?, kitab tafsir yang mengandung pembaharuan dan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan nama lainnya Tafsir al-Qur?an al-?ak?m. Sumber penafsirannya perpaduan antara bi al-Ma?tsur dan bi al-Ra?yi,metode ta?l?l? (analisis), corak penafsiran adab al-ijtim??? (corak tafsir yang berorientasi, budaya dan kemasyarakatan). Sebagaimana beliau menafsirkan kata hal?lan-?ayyib? di dalam Qs. Al-Baqarah ayat 168. Hal?lan adalah makanan yang baik yang boleh dimakan menurut ajaran Islam , yaitu sesuai dalam al-Qur?an dan al-Hadis. Sedangkan ?ayyib? yaitu segala makanan yang dapat membawa kesehatan bagi tubuh, dapat menimbulkan nafsu makan. Adapun Menurut mu?ammad ?Abduh dalam kitab tafsir al-Man?r mengenai Qs. Al-Baqarah ayat 168 yaitu Hal?lan adalah penetapan dari ?ayyib dan ?ayyib penguat dari halal. Halal bisa saja ada tanpa adanya ?ayyib sedangkan ?ayyib tidak akan ada kalau halalpun tidak ada, artinya makanan yang tidak halal bisa dimakan dalam keaadan darurat.} }