@thesis{thesis, author={ }, title ={Pengaruh Transformasi Spasial terhadap Pemanfaatan Lahan Pertanian di Kawasan Peri Urban Kota Makassar (Kelurahan Barombong)}, year={2014}, url={http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1249/}, abstract={Pertumbuhan suatu kota akan menciptakan daerah permukiman yang semakin luas yang juga membutuhkan lahan yang cukup besar. Desakan kebutuhan lahan untuk pembangunan begitu kuat, sementara luas lahan tidak bertambah atau terbatas. Sementara itu pengembangan lahan skala besar memberikan peluang bagi daerah lain di sekitarnya untuk ikut berubah. Kota Makassar merupakan kota yang menjadi tujuan urbanisasi sehingga mendesak kebutuhan lahan untuk mendukung aktivitas yang biasanya merupakan aktivitas non pertanian. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya proses alih fungsi lahan yang tidak dapat dihindari pada area pinggiran Kota Makassar dari pertanian ke non pertanian. Kelurahan Barombong merupakan wilayah peri urban Kota Makassar yang mengalami proses perubahan penggunaan lahan terutama perubahan penggunaan lahan pertanian. Dengan lokasinya yang berada dekat dengan pusat kota maka kawasan ini rentan akan pengaruh aktifitas ekonomi di sekitarnya. Adanya peningkatan aktivitas perdagangan dan jasa atau komersial memberikan dampak terhadap adanya proses transformasi spasial yang di alami oleh kelurahan Barombong. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini ialah mengetahui dan memahami mengenai konversi lahan pertanian menjadi non pertanian pada daerah peri urban. Metode pendekatan yang digunakan dalam studi ini yaitu studi literatur. Dari hasil pembahasan didapatkan bahwa terjadi perubahan penggunaan maupun pemanfaatan lahan pertanian di Kelurahan Barombong yang cukup besar dan akan terus meningkat Konversi lahan pertanian atau alih fungsi lahan di Kelrahan Barombong pada dasarnya merupakan akibat adanya persaingan dalam pemanfaatan dan kepemilikan lahan antara sector pertanian maupun nonpertanian. Oleh karena itu, dengan adanya konversi lahan maka akan berdampak pada kondisi perumahan dan lingkungan fisik, kesehatan dan tingkat pendapatan, serta akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat petani itu sendiri.} }