@thesis{thesis, author={PEBRIEAN MUHAMMAD}, title ={PERAN MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020-2021 (STUDI KASUS PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DI KOTA TASIKMALAYA)}, year={2023}, url={http://repositori.unsil.ac.id/9355/}, abstract={ABSTRAK Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Salah satu sektor yang terdampak yaitu sektor ketenagakerjaan. Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam wilayah yang merasakan dampak pandemi COVID-19 pada sektor ketenagakerjaan, hal tersebut dapat dilihat dari tingginya kasus perselisihan hubungan industrial yang terjadi di Kota Tasikmalaya. Upaya untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial dilakukan melalui mekanisme mediasi yang dilakukan oleh mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran mediator hubungan industrial dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang terjadi selama pandemi COVID-19 di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan teknik wawancara serta dokumentasi dalam melakukan pengumpulan data. Untuk uji validitas, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Sedangkan teori yang digunakan yaitu teori negara kesejahteraan dengan menganalisis peranan negara dalam hal ini mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya dalam menyediakan pelayanan mediasi yang adil dan objektif bagi para pelaku ekonomi yang mengalami perselisihan hubungan industrial. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa bahwa pelaksanaan pelayanan mediasi oleh mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya telah berjalan baik, adil dan objektif. Mediator juga telah melaksanakan upaya penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan baik, profrsional dan independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada dimensi keandalan (reliability), mediator dapat menangani masalah dengan baik dan memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang cermat dan mudah dipahami oleh pengakses layanan. Kemudian dimensi daya tanggap (responsiveness), mediator cepat dalam merespon gejala perselisihan yang terjadi. Dimensi jaminan (assurance), diketahui terdapat jaminan waktu, jaminan mediasi yang adil dan objektif, dan jaminan pelayanan yang gratis. Dimensi empati (emphaty), mediator telah memberikan perhatian kepada pengakses layanan, melayani dengan ramah, sopan dan penuh kepedulian. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan mediasi, diantaranya datang dari para pihak yang berselisih yang kurang berkomitmen untuk dapat menyelesaikan perselisihan dan juga faktor lain seperti fasilitas pendukung yang kurang memadai. Kata Kunci: COVID-19, Penyelesaian perselisihan hubungan industrial, Mediasi, Mediator} }