@thesis{thesis, author={Zulekha Dara}, title ={Uji Aktivitas Antimutagenik Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) pada Mencit Jantan dengan Metode Mikronukleus}, year={2019}, url={}, abstract={Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tumbuhan yang tersebar hampir di seluruh indonesia. Daun sirsak telah dikenal masyarakat suku Amazon sebagai antibakteri. Masyarakat indonesia sendiri menggunakan daun sirsak sebagai obat ambeien dan untuk kejang. Daun sirsak juga telah diteliti dapat membunuh hama dengan efek sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi dan skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia, serta antimutagenik ekstrak etanol daun sirsak pada mencit jantan yang telah diinduksi siklofosfamid. Terhadap serbuk simplisia daun sirsak dilakukan karakterisasi, skrining fitokimia, dan ekstraksi. Ekstraksi serbuk simplisia daun sirsak dilakukan secara perkolasi dengan pelarut etanol 96 %, perkolat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator, selanjutnya ekstrak di freeze dry pada suhu -40oC. Uji antimutagenik dilakukan terhadap mencit jantan menggunakan metode mikronukleus yang diberikan secara oral 1 kali sehari selama 7 hari dengan dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 800 mg/kg BB. Siklofosfamid dosis 30 mg/kg BB digunakan sebagai penginduksi terjadinya mikronukleus dan suspensi CMC 1% sebagai pelarut ekstrak. Aktivitas antimutagenik ditunjukkan oleh adanya penurunan jumlah mikronukleus dalam setiap 200 sel eritrosit polikromatin pada preparat apusan sumsum tulang femur mencit. Hasil karakterisasi simplisia diperoleh kadar air 8.56%, kadar sari larut air 19.39%, kadar sari larut etanol 18.39%, kadar abu total 5.01%, dan kadar abu larut asam 0.84%. Hasil skrining fitokimia simplisia terdapat senyawa-senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin, steroida/triterpenoida. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun sirsak menurunkan jumlah sel mikronukleus secara signifikan terhadap kontrol penginduksi (p < 0,05). Dengan demikian disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak mempunyai aktivitas sebagai antimutagenik. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak dosis 800 mg/kg BB menurunkan jumlah mikronukleus yang lebih rendah jumlahnya secara statistik deengan kontrol normal. Dosis 400 mg/kg BB secara statistik memiliki jumlah yang hampir sama dengan kontrol normal. Sedangkan pada dosis 200 mg/kg BB jumlah mikronukleus secara statistik lebih banyak dibanding kontrol normal. Pemberian ekstrak etanol daun sirsak dosis 800 mg/kg BB memberikan penurunan jumlah mikronukleus paling banyak dibandingkan dosis 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB.} }