@thesis{thesis, author={Octavia Nur Afni Heryanti}, title ={Hubungan Polimorfisme Gen Peroxisome Proliferator-Activated Receptor Gamma Coactivator-1α (PPARGC1A) dengan Daya Tahan Otot (Muscular endurance) pada Atlet Sepak Bola}, year={2018}, url={}, abstract={Gen Peroxisome Proliferator-Activated Receptor Gamma Coactivator-1? (PPARGC1A) merupakan koaktivator faktor transkripsi yang mengatur biogenesis mitokondria dan OXPHOS (Oxidation Phosporylation) yang penting untuk metabolisme sel otot. Variasi pada ekson 4 pada gen PPARGC1A berhubungan dengan fenotip kemampuan manusia. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan homozigot Gly482 lebih sering ditemukan pada atlet yang berorientasi pada daya tahan otot. Alel Gly482 berhubungan dengan peningkatan proporsi serabut otot tipe I. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen PPARGC1A dengan daya tahan otot pada atlet sepak bola. Desain penelitian adalah desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 96 atlet sepak bola dan diambil sel darah vena yang kemudian dilakukan isolasi DNA. Polimorfisme gen PPARGC1A ekson 4 dilakukan menggunakan protocol PCR-RFLP dengan enzim MspI. Pemeriksaan isolasi DNA,dan PCR-RFLP dilakukan di Laboratorium Terpadu USU. Tes push-up digunakan untuk mengetahui daya tahan otot subyek. Analisa data bivariat digunakan uji non-parametrik menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian ini ditemukan genotip Gly482Gly sebanyak 35 orang (36,5%), genotip Gly482Ser sebanyak 40 orang (41,7%), dan Ser482Ser sebanyak 21 orang (21,9%). Hasil tes push-up mayoritas kategori sangat baik sebanyak 49 orang (51%). Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan (p=0,278). Pada populasi penelitian ini sesuai dengan asas Hardy-Weiberg Equilibrium (p=0,57) Tidak terdapat hubungan antara polimorfisme gen PPARGC1A dengan daya tahan otot (p=0,278). Daya tahan otot pada atlet sepak bola secara mayoritas sangat baik.} }