@thesis{thesis, author={Ginting Philip Amsal Apriano}, title ={Analisis Gaya Uplift pada Reservoir}, year={2018}, url={}, abstract={Dalam merencanakan bangunan bawah tanah seperti reservoir dan memiliki muka air tanah yang tinggi, gaya uplift akibat muka air tanah sangat penting untuk diperhatikan karena apabila terjadi gaya uplift pada bangunan, dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang ringan, berat, sampai bangunan tidak bisa digunakan lagi. Pada tahun 2013 pembangunan reservoir PDAM Tirtanadi Sunggal dengan kapasitas 9000 m3 dimulai. Namun pada pertengahan masa konstruksi sekitar bulan Desember 2014 terjadi masalah karena struktur reservoir mengalami uplift terangkat 1,2 m dan bergeser horizontal sejauh 1 m akibat naiknya level muka air tanah. Sebelum peristiwa ini terjadi, curah hujan di sekitar lokasi pembangunan tinggi, dimana terjadi hujan deras dua hari berturut-turut. Level air di sekitar galian kosntruksi semakin tinggi, namun tidak diimbangi dengan proses dewatering yang memadai mengakibatkan bangunan reservoir terangkat dan mengapung seperti kapal. Bangunan reservoir PDAM Tirtanadi Sunggal berukuran panjang 63 m, lebar 39 m, tinggi 5,2 m, kedalaman 5,7 m dari muka tanah asli, dan rumah pompa berukuran panjang 24 m, lebar 9 m, tinggi 6,6 m untuk lantai 1, 4,5 m untuk lantai 2, kedalaman 6,6 m dari muka tanah asli. Muka air tanah ekstrim berada pada 1,1 m dari muka tanah asli. Dalam Tugas Akhir ini dibahas tiga metode yang dapat digunakan untuk mengatasi gaya uplift pada reservoir yaitu metode penambahan berat sendiri bangunan, metode penambahan pondasi tiang pancang, dan metode penambahan ground anchor. Dari ketiga metode tersebut akan dihitung metode yang mana yang paling ekonomis yang dapat digunakan untuk mencegah gaya uplift. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Rencana Anggaran Biaya untuk metode penambahan berat sendiri bangunan adalah Rp.6.202.950.159, untuk metode penambahan pondasi tiang pancang adalah Rp.10.041.860.080, dan untuk metode penambahan ground anchor adalah Rp.16.492.000.000. sehingga dapat diketahui bahwa metode yang paling ekonomis adalah metode penambahan berat sendiri bangunan.} }