@thesis{thesis, author={Primax Elisa}, title ={Perbandingan Analisa Besar Daya Dukung Pondasi Bored Pile Pada Sta 43+176,78 di Titik A Menggunakan Metode Elemen Hingga Terhadap Metode Analitik (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Sei Wampu)}, year={2018}, url={}, abstract={Pondasi yaitu bangunan bawah tanah (sub structure) dari suatu konstruksi yang merupakan bagian penting untuk meneruskan beban konstruksi di atasnya (upper structure) dan beban lainnya seperti gempa, angin dan lainnya ke lapisan tanah di bawah pondasi tersebut. Pondasi dibagi atas dua jenis, yaitu pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation). Pondasi dangkal digunakan untuk memikul beban konstruksi yang relatif kecil, sedangkan pondasi dalam untuk tipe konstruksi yang memiliki nilai beban yang besar. Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sei Wampu (Sta.43+176,78) akan mencari nilai daya dukung aksilal perencanaan pondasi bored pile berdasarkan data SPT memakai metode Reese & Wright, dan dengan Metode Elemen Hingga. Daya dukung lateral menggunakan metode Broms. Dan menghitung penurunan elastis bored pile yang terjadi. Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi lapangan serta pengambilan data dari perusahaan geotechnic & structure engineering center. Perhitungan daya dukung aksial tiang pancang dengan Metode Elemen Hingga pada titik Bore Hole 2 adalah 670,98 Ton pada kedalaman 30 m. Nilai ini tidak berbeda jauh dari hasil perhitungan menggunakan data SPT dengan metode Reese & Wright yaitu sebesar 678,140 Ton pada kedalaman 30 m. Dari hasil PDA test juga di dapat daya dukung ultimit pada kedalaman 22 m adalah 412,13 ton . Daya dukung lateral berdasarkan Metode Broms pada Bore Hole 2 secara analitis sebesar 45,37 Ton dan secara grafis sebesar 46,08 Ton. Penurunan elastis tunggal yang dihasilkan sebesar 14,37 mm dan berdasarkan Metode Poulus dan Davis sebesar 19,145 mm. Penurunan dengan Metode elemen hingga adalah sebesar 13,29 mm. Terdapat sedikit perbedaan daya dukung dan penurunan dengan beberapa metode yang digunakan. Perbedaan daya dukung dan penurunan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis tanah, kedalaman yang ditinjau, cara pelaksanaan pengujian, faktor keamanan dan perbedaan parameter yang digunakan dalam perhitungan.} }