@thesis{thesis, author={Andri Novi}, title ={Pengendalian Kualitas Produk Baja Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) di PT XYZ}, year={2018}, url={}, abstract={Kualitas menjadi faktor primer bagi konsumen untuk memilih produk. Kualitas produk yang tidak sesuai keinginan konsumen akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian, seperti turunnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi baja dengan sistem produksi bersifat make to order. Permasalahan yang sedang dihadapi PT. XYZ adalah banyaknya produk baja yang cacat untuk jenis baja tulangan sirip. Jumlah rata-rata kecacatan produk baja tulangan sirip dalam satu tahun sebesar 1.885.229 kg (4,01 % dari total produksi). Jumlah ini melebihi batas tingkat kecacatan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu maksimum sebesar 2%. Berdasarkan kondisi tersebut maka PT. XYZ perlu melakukan penyelesaian terhadap penyebab kecacatan produk dengan menggunakan Statistical Quality Control (SQC). Tools yang digunakan pada penelitian ini adalah check sheet, stratifikasi, histogram, pareto diagram, scatter diagram, peta kontrol dan cause effect diagram. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan pareto diagram diperoleh dua jenis kecacatan yang paling dominan yaitu cacat fisik (38,5 %) dan gepeng (33,2 %) dengan kumulatif sebesar 71,7 %. Berdasarkan hasil analisis Cause and Effect Diagram yang telah dilakukan, diketahui penyebab kecacatan cacat fisik yaitu mesin rolling mill tidak bekerja optimal, terdapat serpihan baja pada mesin dan operator kurang teliti saat menempatkan billet ke mesin rolling.Sedangkan penyebab kecacatan gepeng adalah banyaknya jenis bahan baku berkarbon tinggi, komposisi logam cair tidak standar dan terdapat ruang yang tidak padat pada cetakan billet. Dari penyebab-penyebab yang didapat, tindakan perbaikan yang dilakukan untuk jenis kecacatan cacat fisik yaitu melakukan pemeriksaan terhadap mesin rolling mill sebelum memulai proses produksi sedangkan tindakan perbaikan terhadap jenis kecacatan gepeng yaitu memilih bahan baku dengan karbon yang diinginkan sebelum dituang ke tanur induksi dan memeriksa cetakan billet sebelum melakukan proses produksi.} }