@thesis{thesis, author={Astono Ade Syahputra}, title ={Perancangan Bangunan Museum Gunung Sinabung dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernacular}, year={2018}, url={}, abstract={Gunung Sinabung adalah gunung api di dataran tinggi Karo, kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Gunung Sinabung mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak 19 Febuari 2018 dan hingga kini, menjadi daya tarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bencana gunung berapi. ?Museum Gunung Sinabung? hadir untuk dijadikan sarana pendidikan, penyebarluasan informasi dalam aspek kegunung-apian dan kebencanaan geologi yang bersifat rekreatif-edukatif. Perancangan Museum Gunung Sinabung menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernacular. Dengan menerapkan salah satu aliran yang berkembang di era post-modern ini untuk membangkitkan kembali kenangan historik dari sebuah budaya, representasional, plural dan ekletik untuk membangkitkan kebudayaan Karo pada perancangan Museum Gunung Sinabung ini. Di dalam penerapan dengan pendekatan arsitektur neo-vernacular pada bangunan Museum Gunung Sinabung ini yaitu membawa kembali wajah bangunan Siwaluh Jabu dan juga menerapkan prinsip yang ada pada bangunan tradisional Siwaluh Jabu yaitu tentang fleksibilitas ruang yang tercipta didalam bangunan tradisional Siwaluh Jabu. Museum Gunung Sinabung dirancang memiliki ruangan yang fleksibel secara fungsi ruang. Sehingga, Museum Gunung Sinabung dikonsep dengan galeri yang dapat diubah fungsi menjadi tempat penampungan pengungsian. Dengan demikian diharapkan Museum Gunung Sinabung dapat menjadi wahana pendidikan yang rekreatif dan edukatif dan juga dapat digunakan untuk menampung korban pengungsian bencana.} }