@thesis{thesis, author={Multia Annisa Dwi}, title ={PERSEPSI PEREMPUAN PENGGEMAR KPOP TENTANG KONSEP MASKULINITAS BOYBAND KOREA SELATAN}, year={2017}, url={http://repository.bakrie.ac.id/1118/}, abstract={Berbicara mengenai laki-laki tidak akan lepas dari kata maskulinitas atau sebuah kata sifat atau konsep gender yang berhubungan dengan peran sosial ataupun perilaku laki-laki. Konsep maskulinitas juga dipengaruhi oleh budaya yang dikonstruksi dan disebar luaskan oleh media kedalam masyarakat. Budaya populer yang hadir juga memberikan gambaran konsep maskulin yang baru kepada masyarakat dunia. Salah satunya yang konsep maskulinitas yang menuai perhatian masyarakat salah satu di Indonesia adalah konsep maskulinitas budaya Korea Selatan yang cukup berbeda dari konsep maskulin yang diketahui pada umumnya. Hallyu Wave atau Korean Wave adalah sebuah istilah sekarang banyak digunakan untuk merujuk pada popularitas hiburan Korea dan budaya di Asia dan bagian lain dunia. Dimulai dari munculnya drama korea hingga hadirnya boyband nya seperti Super Junior, Big Bang, CNBlue, TVXQ, EXO, BTS dan lainnya yang menambah semarak penyebaran budaya Korea. Salah satu hal yang menjadi daya tarik utama dari produk Hallyu Wave bagi penggemar perempuan adalah gambaran sisi maskulin para anggota boyband. Kini Hallyu Wave menjadi fenomena dimana penggemarnya atau bisa disebut dengan KPoper yang fanatik bersikap seolah idola mereka adalah segalanya, seperti mencari tahu semua informasi idola mereka, rela menunggu idola mereka di bandara, menganggap idola mereka sebagai pasangan imajinatif mereka hingga secara tidak sadar menjadikan idola mereka sebagai pria ideal. Jika dibandingan dengan maskulinitas yang ada di Indonesia serta latar belakang budaya yang berbeda tentu apa yang dilihat oleh penggemar akan sulit ditemukan di kehidupan nyata. Maka dari itu penelitian ini ingin melihat bagaimana persepsi perempuan penggemar KPop tentang konsep maskulinitas boyband Korea Selatan serta bagaimana dalam keseharian mereka. Untuk memenuhi tujuan penelitian digunakanlah teori S-O-R yang memiliki persepsi dalam responnya setelah mendapatkan stimulus dan interpretasi dari penggemar itu sendiri. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dimana peneliti berusaha untuk memahami persepsi penggemar dalam melihat maskulinitas boyband Korea Selatan dan dalam keseharian mereka.} }