@thesis{thesis, author={Hebrani Okto}, title ={PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA DI INDUSTRI MINYAK DAN GAS (PT. PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU PROYEK PENGEMBANGAN GAS JAWA (PPGJ) CENTRAL PROCESSING PLANT (CPP) GUNDIH)}, year={2017}, url={http://repository.bakrie.ac.id/1231/}, abstract={Pada saat bekerja di lapangan Minyak dan gas (MIGAS) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja, seperti kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kebisingan terhadap kelelahan kerja di pengolahan gas PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Central Processing Plant (CPP) Gundih. Kebisingan diukur menggunakan Sound Level Meter pada 45 titik sampling yang tersebar di dua zona pengolahan gas di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Central Processing Plant (CPP) Gundih yaitu zona Utility dan zona Main Process.. Selanjutnya ada pola persebaran kebisingan berdasarkan tingkat kebisingan di lapangan pengolahan gas PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Central Processing Plant (CPP) Gundih yang dibuat menggunakan Surfer 11. Pengukuran kelelahan menggunakan Kuisioner alat Ukur Perasaan Kelelahan (KAUPK2) dan kuisioner Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Comitte Japan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa di zona Utility pada titik sampling 35 hingga 45 memiliki nilai tingkat kebisingan 74,229 dBa ? 106,285 dBa, titik 45 telah melewati Baku Tingkat Kebisingan Kepmenaker No. 51 Tahun 1999, namun secara keseluruhan titik sampling di zona Utility telah melewati Kepmenlh no. 48 tahun 1996. Pada zona Main Process di titik sampling 6 hingga 17 dan 30 telah melewati baku tingkat kebisingan Kepmenaker no. 51 Tahun 1999 dengan tingkat kebisingan sebesar 85,967 dBa hingga 87,155 dBa dan 85,146 dBa. Secara keseluruhan terdapat 4 titik sampling yang tidak melewati baku tingkat kebisingan Kepmenlh no. 48 tahun 1996 dan Kepmenaker no. 51 Tahun 1999 yaitu titik 25, 26,31 dan 33. Kebisingan mempengaruhi kelelahan berdasarkan beberapa faktor, diantaranya faktor kebisingan 39%, faktor pelemahan kegiatan 32,1% dan faktor kelelahan fisik 28,2% .} }