@thesis{thesis, author={Hanifah Ida Nur}, title ={PENGARUH INSENTIF ELEKTORAL DAN PERSEPSI PENGARUH INSENTIF ELEKTORAL DAN PERSEPSI ANCAMAN DI KAWASAN ASIA TIMUR TERHADAP UPAYA REMILITERISASI JEPANG DI ERA SHINZO ABE TAHUN 2012-2015}, year={2019}, url={http://repository.bakrie.ac.id/2164/}, abstract={Jepang telah mengalami perubahan sistem pemilihan umum yang memaksa LDP untuk mengubah strategi kampanyenya demi menjaga dominasinya pada politik Jepang. Di saat yang sama, terjadi peningkatan ancaman terhadap Jepang yang diakibatkan oleh uji coba senjata nuklir Korea Utara dan aktivitas berbahaya China di Laut China Timur yang meresahkan masyarakat Jepang. Keresahan ini dibaca dengan baik oleh LDP lalu diterjemahkan ke dalam formulasi kebijakan keamanan yang terbukti dapat mengembalikan perolehan suara LDP untuk memenangkan pemilu. Hal ini kemudian berdampak pada perkembangan kebijakan militer Jepang yang semakin inovatif. Perkembangan ini yang kemudian seringkali dipandang sebagai upaya Jepang untuk melakukan remilitarisasi. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana insentif elektoral dan persepsi ancaman di kawasan Asia Timur dapat mempengaruhi upaya remiliterisasi Jepang. Adapun metode yang digunakan adalah analisis terhadap dokumen-dokumen kebijakan serta pernyataan resmi Pemerintah Jepang. Persepsi ancaman dalam penelitian ini akan diidentifikasi dengan menggunakan 4 indikator yaitu; kekuatan agregat, kedekatan geografis, kekuatan ofensif, dan intensi agresif negara lain. Sedangkan untuk mengidentifikasi upaya Jepang yang tengah melakukan upaya remiliterisasi, digunakan 3 indikator yaitu; adanya perubahan doktrin militer, organisasi militer, dan peningkatan kapabilitas militer yang dapat tercermin dari meningkatnya anggaran belanja militer suatu negara. Penelitian ini menemukan bahwa reformasi keamanan nasional di bawah Pemerintahan Abe, secara agregat, merupakan perubahan yang signifikan bagi Jepang, juga merupakan respon pragmatis dan evolusioner terhadap perubahan lingkungan keamanan.} }