@thesis{thesis, author={Lie Stay Vana}, title ={HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KUTA UTARA I}, year={2023}, url={http://repository.binausadabali.ac.id/1225/}, abstract={Lansia adalah orang yang berumur 60 tahun ke atas. Proses menua merupakan proses yang terus-menerus (berlanjut) secara alamiah. Usia berhubungan dengan disfungsi endotelial dan meningkatnya kekakuan arteri pada hipertensi, khususnya hipertensi sistolik pada usia dewasa tua. Penderita hipertensi mempunyai risiko terserang penyakit jantung dua kali lebih tinggi dibandingkan orang dengan tekanan darah normal, hipertensi yang menetap juga akan merusak beberapa sistem tubuh lainnya. Penderita hiperteni juga harus mengkonsumsi obat anti hipertensi sestiap hari, hal tersebut memicu terjadinya setres pada lansia yang dapat mempengaruhi kualitas tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi di Puskesmas Kuta Utara I. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional, menggunakan sampel penelitian sebanyak 140 responden yang dipilih melalui teknik non porbability sampling (non Random) dengan teknik purposive sampling, Instrumen pengumpulan data menggunakan Kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale) dan Kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Analisi data dalam penelitian ini menggunakan Spearman-rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan sebanyak 89 responden (63,6%). Data responden berdasarkan usia yaitu berusia 60-65 tahun sebanyak 65 responden (46,4%).Dengan penderita hipertensi paling banyak >5tahun sebanyak 107 responden (76,4%), berdasarkan tingkat stress pada penderita hipertensi menunjukan bahwa tingkat stress pada penderita hipertensi terbanyak dalam kategori sedang yaitu sebanyak 56 responden (40,0%). Berdasarkan gangguan pola tidur pada penderita hipertensi menunjukkan sebanyak 52 respondem (37,1%) penderita hipertensi yang mengalami gangguan tidur kategori sedang. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang kuat antara tingkat stress dengan kualitas tidur dengan nilai p=0,000 yang berarti nilai p < nilai ?=0,05. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil uji hipotesis maka Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat stress dengan kulaitas tidur pada lansia hipertensi di Puskesmas Kuta Utara I.} }