@thesis{thesis, author={Anggraini Riska Ajeng}, title ={TA : Simbol-Simbol Budaya dalam Desain Keris Naga Kamardikan karya Mpu Pathor Rahman}, year={2014}, url={https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1067/}, abstract={Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memiliki keragaman budaya yang mencakup Antropologi, Sosiologi dan Seni. Semua ragam budaya tersebut diwariskan nenek moyang secara turun temurun kepada generasi penerus bangsa. Salah satu karya seni budaya yang masih ada dan bertahan hingga saat ini adalah karya seni kriya berupa keris, dimana karya seni tersebut mempunyai syarat makna dan filosofi dari bentuk sampai kegunaannya. Dengan perkembangan zaman, keris ini berubah menjadi sebuah karya seni yang mempunyai banyak makna secara pengungkapan falsafah, penjabaran simbol dan harapan, dengan kata lain sebilah keris merupakan manifestasi dari doa dan harapan dari sipencipta maupun sipemakainya. Keris seperti ini sering disebut keris ?Kamardikan?. Di masa inilah sang empu mulai bebas membuat bentuk keris, yang sudah tidak mengikuti pakem yang sudah baku. Dengan menggunakan semotika Roland Barthes, maka keris naga kamardikan merupakan cerminan dari sikap pemimpin yang berwibawa, lembut dan bijaksana. Semua lambang kepemimpinan tersebut tersirat dalam bentuk mata naga yang tajam dan bulat sebagai transformasi dari bentuk mata elang, adanya sumping yang merupakan transformasi bentuk dari telinga manusia yang mencerminkan sikap pemimpin atau penguasa yang harus tajam pendengarannya. Secara menyeluruh, keris naga kamardikan ini memberikan kesan wibawa dan lembut bagi sang pemilik serta menciptakan sebuah image yang tinggi bagi sang pemilik dikarenakan ornamen sering kali menciptakan berbedaan kasta, ornamen pada keris naga ini menggunakan motif bunga melati yang mencerminkan sifat kepribadian yang lembut.} }