@thesis{thesis, author={Zulfitra Sahrul Rafi}, title ={TA : Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Risiko SPBE berbasis Website berdasarkan PERMENPAN RB No 5 Tahun 2020 Studi Kasus Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik}, year={2024}, url={https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/7615/}, abstract={Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMEN PAN RB) No. 5 Tahun 2020 mengatur mengenai tata kelola dan manajemen risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Saat ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik yang masih menggunakan sistem manajemen risiko SPBE berbasis Microsoft Excel, yang dapat menjadi keterbatasan dalam mengelola risiko yang efektif. Didapatkan informasi bahwa sistem manajemen risiko SPBE saat ini memiliki beberapa masalah yaitu pengiriman laporan serta validasi laporan yang melalui chat whatsapp, jadwal rencana penanganan risiko yang tidak tepat waktu, nilai besaran risiko yang tidak akurat, pengurutan prioritas risiko secara manual, rendahnya dalam melakukan pemantauan risiko, pengecekan selera risiko pada nilai besaran yang terlalu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi potensi risiko yang timbul dalam manajemen risiko SPBE dengan mengembangkan aplikasi berbasis web yang menggantikan sistem saat ini. Aplikasi ini dirancang untuk mengingkatkan akurasi, dan pengiriman laporan, menilai, mengelola, dan memantau risiko yang terkait dengan operasional SPBE. Melalui pengembangan aplikasi berbasis web, tercipta suatu sistem yang memungkinkan manajemen risiko SPBE untuk melakukan penjadwalan rencana penanganan risiko tepat waktu, menghasilkan nilai besaran risiko yang akurat, memprioritaskan nilai besaran risiko tertinggi, proses pengiriman laporan serta validasi laporan yang tepat waktu, pengecekan nilai besaran risiko yang otomatis berdasarkan selera risiko, serta fleksibilitas dalam pemantauan laporan risiko. Hasil implementasi tahapan PERMEN PAN RB No. 5 Tahun 2020 terbukti efektif dalam mengurangi risiko yang disebabkan oleh manusia atau faktor internal. Integrasi data risiko dan rencana penanganan, penilaian prioritas yang akurat, serta validasi dan pemantauan risiko yang tepat waktu telah meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap perubahan kondisi risiko. Hasil ini menunjukkan kontribusi positif dari penerapan regulasi dalam mengelola risiko SPBE.} }