@thesis{thesis, author={HULER Silvester Gebhardus Kenehan}, title ={Masalah Hoaks Di Indonesia Dan Upaya Penangkalannya Melalui Pendidikan Literasi Media}, year={2020}, url={http://repository.iftkledalero.ac.id/10/}, abstract={Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) menganalisis fenomena hoaks di Indonesia dan (2) mengupayakan pendidikan literasi media sebagai penangkal penyebaran hoaks. Objek kajian dari penulisan skripsi ini adalah fenomena hoaks dan pendidikan literasi media di Indonesia. Metode yang digunakan ialah metode kajian atau analisis data sekunder. Penulis mengkaji dan mempelajari data-data tentang fenomena hoaks dan pendidikan literasi media di Indonesia dari pelbagai buku, jurnal ilmiah, dan artikel surat kabar atau majalah baik cetak maupun online dan memberi analisis atasnya. Berdasarkan hasil kajian penulis disimpulkan bahwa: pertama, masifnya penyebaran hoaks di Indonesia disebabkan oleh 3 faktor, yakni meningkatnya penggunaan internet, tingginya budaya berbagi informasi, dan rendahnya tingkat literasi media. Kedua, hoaks yang berkembang di Indonesia saat ini memiliki tujuan-tujuan tertentu, diantaranya politik, ekonomi, dan agama. Ketiga, masifnya produksi dan penyebaran hoaks di Indonesia berdampak buruk bagi demokrasi. Dampak buruk hoaks bagi demokrasi itu antara lain: hilangnya ruang publik yang sehat, munculnya aksi intoleransi dan radikalisme agama, dan potensi lahirnya negara totaliter. Hoaks merupakan satu persoalan krusial, dan karena itu menuntut untuk segera diatasi. Ada banyak cara untuk mengatasi persoalan hoaks di Indonesia. Namun hemat penulis cara terbaik untuk mengantisipasi dan menekan lajunya penyebaran hoaks di Indonesia adalah dengan membangun kompetensi publik. Upaya membangun kompetensi publik ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan literasi media. Namun pendidikan literasi media ini tidak dapat berjalan baik jika tidak ada upaya atau peran dari semua pihak. Semua pihak mesti terlibat, bertanggung jawab, dan bahu membahu dalam memberikan pendidikan literasi media kepada masyarakat. Pihak-pihak itu antara lain: keluarga, lembaga pendidikan (SD sampai dengan perguruan tinggi, organisasi non-pemerintah (partai politik, Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yayasan, dan lembaga keagamaan), media, dan pemerintah.} }