@thesis{thesis, author={LAZAKAR Yosef Un}, title ={Menyelisik Peran Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Bunda Pembantu Abadi Naob Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi Terhadap Penderita Kusta dalam Terang Evangelii Gaudium}, year={2021}, url={http://repository.iftkledalero.ac.id/1003/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan lembaga Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Bunda Pembantu Abadi Naob membebaskan penderita kusta dari stigma dan diskriminasi dalam terang Evangelii Gaudium. Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode kepustakaan dan metode penelitian lapangan. Dalam metode penelitian lapangan, penulis mengumpulkan data dan informasi menggunakan metode wawancara yakni wawancara langsung dan wawancara via telepon seluler. Sebagian besar data hasil wawancara diperoleh via telepon seluler. Metode ini digunakan karena penulis tidak dapat mengadakan penelitian secara langsung di Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Naob, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara. Kusta merupakan salah satu penyakit tertua yang hingga kini masih menjadi masalah di beberapa negara. Indonesia menempati posisi ketiga dunia setelah India dan Brasil. Masalah kusta tidak sebatas pada masalah medis tetapi meluas pada masalah sosial. Stigma dan diskriminasi menjadi sumber lahirnya masalah sosial yang dihadapi oleh para penderita kusta dan orang yang memiliki riwayat kusta di wilayah Indonesia secara khusus di Pulau Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kehadiran Lembaga Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Naob yang dikelola oleh para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari (PRR) melalui karya pelayanan kasihnya berhasil menyembuhkan dan membebaskan orang kusta. Penderita kusta dan orang dengan riwayat kusta dibebaskan dari bakteri yang menyerang tubuh mereka serta stigma dan diskriminasi masyarakat yang merenggut hak-hak hidup dan merendahkan martabat mereka sebagai ciptaan Allah yang luhur dan agung. Opsi keberpihakan pada orang-orang miskin dan kaum marginal merupakan spiritualitas kongregasi yang berdasar pada teladan Yesus sebagaimana dihidupi pendiri Mgr. Gabriel Manek, SVD. Dalam karya pelayanan Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Naob, para suster dandan tenaga kesehatan sungguh melayani dengan kasih dan berani bergerak keluar menjumpai orang kusta, ada bersama mereka dan tinggal bersama mereka tanpa merasa takut. Mereka hadir sebagai Gereja yang berani kotor dan bergelimang dalam lumpur seperti yang diharapkan Paus Fransiskus dalam surat apostoliknya tentang Evangelii Gaudium. Dalam terang surat ini Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Naob berupaya menghilangkan stigma dan diskriminasi dengan menjumpai, menyembuhkan, memberdayakan dan membangun dialog. Berkat kerja keras dan nilai-nilai luhur: cinta kasih, solidaritas, rela berkorban dan keadilan yang dihidupi dalam karya pelayanan telah membawa suatu perubahan yang besar dalam masyarakat yakni berkurangnya stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta dan mereka yang memiliki kusta.} }