@thesis{thesis, author={Ratna Magdalena }, title ={Faktor-faktor yang Berhubugan Dengan Perilaku Perawat Terhadap Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2017}, year={2020}, url={}, abstract={Insiden keselamatan pasien di RS Sentra Medika Cibinong Tahun 2017 ada 136 kasus, 25 % terjadi di unit keperawatan, sebesar 2.2% di unit farmasi, 2.9% di unit lab dan 3.9% terjadi oleh dokter. Insiden keselamatan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor perilaku perawat ketika bekerja, yang terdiri dari pengetahuan perawat, sikap perawat dan adanya pelatihan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawat terhadap penerapan keselamatan pasien di unit rawat inap RS Sentra Medika Cibinong. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di unit rawat inap yang berjumlah 136. Sampel penelitian sejumlah 58 perawat. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan data yang diperoleh, Hasil analisis menunjukkan, ada hubungan antara pengetahuan dengan penerapan keselamatan pasien (p=0,005). Ada hubungan antara sikap dengan penerapan keselamatan pasien (p=0,009). Ada hubungan antara pelatihan dengan penerapan keselamatan pasien (p=0,03). Kesimpulan, ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan pelatihan dengan penerapan keselamatan pasien di RS Sentra Medika Cibinong. Saran, sosialisasi tentang keselamatan pasien kepada perawat dilakukan secara konsisten dan berkala Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan signifikan antara perilaku perawat terhadap penerapan keselamatan pasien di unit rawat inap RS Sentra Medika Cibinong. Saran dari peneliti sebagian besar perawat mempunyai risiko tinggi mengalami insiden keselamatan pasien di RS Sentra Medika Cibinong, akan tetapi rumah sakit sudah menyediakan SPO yang berkaitan dengan keselamatan pasien, adanya komite patient safety, adanya budaya lapor dan budaya no blaming di lingkungan RS. Maka diharapkan RS untuk tetap memberikan motivasi kepada perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan budaya keselamatan pasien. Dan Masih ada perawat yang mempunyai pengetahuan dan sikap yang kurang serta belum mengikuti pelatihan.} }