@thesis{thesis, author={Siti Nurhasanah }, title ={Faktor-faktor Perilaku yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekambuhan Pada Penderita Asma di wilayah Kerja Puskesmas Karang Mulya}, year={2020}, url={}, abstract={Latar Belakang : penyakit asma berada di urutan 4 dari 10 penyakit. Urutan penyakit terbanyak di Puskesmas Karang Mulya adalah influenza, gastritis, rematisme, asma, Demam thypoid, myalgia, diare, karies gigi, hipertensi primer (esensial), migren, penyakit lainnya. Masyarakat menganggap asma merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, kurangnya upaya untuk melaksanakan pencegahan serangan asma dirumah, serta belum terlihat adanya usaha yang baik dalam mengontrol dan menghindari alergen. Hal ini yang mengakibatkan kekambuhan pada pasien asma. Tujuan : mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor perilaku yang berhubungan dengan kejadian kekambuhan asma. Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk menganalisa hubungan Antara dua variael. Metode penelitian yang digunakan cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang dan mengambil sampel penelitian dengan Total sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik purposive sampling. Hasil : Ada hubungan antara pengetahuan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan fasilitas kesehatan dengan kejadian kemabuhan pada penderita asma di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mulya Kabupaten Bekasi, didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel pengetahuan adalah 20,000, variabel tingkat pendidikan adalah 12,000, variabel sosial ekonomi adalah 11,333 dan variabel fasilitas kesehatan adalah 7,000. Kesimpulan : Penderita asma dengan pengetahuan kurang memiliki resiko 20 kali dapat terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma dengan pengetahuan baik. Penderita asma dengan tingkat pendidikan rendah memiliki resiko 12 kali dapat terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma dengan tingkat pendidikan tinggi. Penderita asma dengan sosial ekonomi rendah memiliki resiko 11 kali dapat terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma dengan sosial ekonomi tinggi. Penderita asma yang tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan memiliki resiko 7 kali dapat terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma yang memanfaatkan fasilitas kesehatan. Saran : kepada masyarakat khususnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karang Mulya Kabupaten Bekasi agar dapat menghindari faktor alergen yang berkaitan dengan penyebab kekambuhan asma sehingga dapat mengurangi kekambuhan asma.} }