@thesis{thesis, author={ and Yulidian Nurpratiwi }, title ={Hubungan Siklus Menstruasi Terhadap Kejadian Jerawat di Wajah Pada Siswi SMAN 99 Jakarta Timur}, year={2023}, url={}, abstract={Remaja putri mengalami proses pubertas yang ditandai adanya menstruasi. Proses menstruasi adalah perdarahan periodic dari rahim dengan terlepasnya endometrium dengan panjang normal siklus 21-35 hari. Pada saat siklus menstruasi hormone androgen keluar bersaaman hoemon estrogen dan progesterone. Apabila hormon adrogen lebih dominan menyebabkan gangguan sekresi pada kelenjar sebasea pada kulit sehingga kulit rentan terhadap timbulnya jerawat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectionaldan menggunakan teknik pengambilan sampling probability simple random sampling. Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 74 % dan mengalami jerawat sebanyak 77.6%. Terdapat hubungan siklus menstruasi terhadap kejadian jerawat diwajah yaitu dengan menggunakan uji chisquare (X2) dengan tingkat kemaknaan (a) adalah d 0,05 didapatkan nilai Probabilitas (p) 0,000. Nilai odds ratio = 2,926 (95% CI1,422-15,064) menunjukkan bahwa siklus menstruasi 2x memiliki potensi dalam kejadian jerawat di wajah. Sehingga dapat diambil kesimpulan Ha diterima atau adanya hubungan yang signifikan hubungan siklus menstruasi terhadap kejadian jerawat di wajah.} }