@thesis{thesis, author={ and Debby Wiraatmaja }, title ={Efektifitas Herbal Chai Hu Shu Gan Tang Terhadap Disminore Dengan Sindrom Stagnasi Qi Hati di Klinik Karya}, year={2024}, url={}, abstract={Salah satu keluhan yang muncul saat menstruasi adalah nyeri dengan tingkat yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Nyeri ini yang biasanya disebut dengan dismenorea, yaitu keadaan nyeri hebat dan dapat menggangu aktifitas sehari-hari (Kusminar, 2012). Dismenorea merupakan gangguan menstruasi yang sering dilaporkan dan merupakan masalah ginekologi paling umum di antara wanita baik dewasa maupun remaja (Larasati & Alatas, 2016). Remaja pada 3 tahun pertama menarche banyak yang melaporkan mengalami dismenorea dan wanita usia 17-24 tahun kemungkinan besar mengalami dismenorea (Lowdermilk et al., 2013). Menurut Traditional Chiness Medicine (TCM) dismenore dalam bahasa China disebut dengan Tong jing disebabkan oleh serangan dingin dan staqnasi qi-hati selama menstruasi yang mengakibatkan staqnasi darah atau defisiensi darah. Stagnasi qi-hati dapat menjadi konsekuensi dari ketidakharmonisan emosional dan mental, seperti depresi, kemarahan, frustrasi, dan dendam. Dismenorea merupakan permasalahan ginekologi utama yang sering dikeluhkan oleh wanita. Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Sekitar 90% dari remaja wanita mengalami dismenorea serta lebih dari 50% mengalami dismenorea primer dengan 10-20% mengalami gejala yang cukup parah. Prevalensi dismenorea di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari dismenorea primer 54,89% serta dismenorea sekunder 9,36% (Yusuf, 2017).Selain itu Nyeri Haid juga dapat dikurangi dengan mengkomsumsi obat tradisional seperti Chai Hu Shu Gan Tang. Chai Hu Shu Gan Tang merupakan ramuan herbal China yang berfungsi untuk membantu mengurangi gejala PMS (Pramenstruasi Sindrome) seperti perubahan mood, mudah marah, dan sakit kepala, selain itu juga dapat membantu meredakan nyeri haid dan melancarkan haid yang tidak teratur (Peillin, 2011).} }