@thesis{thesis, author={Patmawan Fajar}, title ={SEMIOTIKA LAGU MERAH BERCERITA (studi kasus: lagu bunga dan tembok)}, year={2021}, url={http://repository.isi-ska.ac.id/6138/}, abstract={Penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan mengenai lagu bunga dan tembok karya merah bercerita, yang diadaptasi dari puisi wiji thukul untuk menunjukkan bagaimana proses dialektika pembentukan makna atas simbol dalam musik. Secara gramatikal lirik, makna lagu tersebut tidak begitu radikal maupun agitatif. ada faktor-faktor lain yg membuat lagu tersebut kerap dijadikan sebagai simbol perlawanan. mitos yang melingkupi lagu bunga dan tembok turut membentuk makna lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan teori semiotika. Ada beberapa tokoh dalam semiotika, namun dalam penelitian ini lebih menekankan kepada semiotika roland barthes. Adapun yg perlu ditekankan adalah mitologisasi dari roland barthes, karena itu yg menjadi cirri khas pembeda dengan semiotika Saussure maupun semiotika pierce. Hasil penelitian terbagi dalam tiga garis besar, merupakan tiga tahapan proses penandaan untuk mendapatkan makna-makna tertentu. Penandaan pertama adalah tahap denotasi, untuk mendapatkan makna yg sebenarnya (makna kognitif, deskriptif). Penandaan kedua adalah tahap konotasi, untuk mendapatkan makna baru yg diberikan oleh pemakai tanda sesuai dengan keinginan, latar belakang pengetahuannya, atau konversi baru yg ada dalam masyarakatnya. Penandaan yg terakhir adalah mitologisasi, untuk mendapatkan makna kultural yg muncul karena makna konotasi menetap lama di dalam masyarakat. Secara garis besar lagu bunga dan tembok bercerita tentang pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah di era orde baru yg merugikan rakyat. rakyat direpresentasikan oleh kata ?bunga? dan pemerintah direpresentasikan oleh kata ?tembok?. Dalam masa pembangunan tersebut tidak jarang terjadi pelanggaran hak asasi manusia yg dilakukan oleh pemerintah kepada rakyat, ketika ada upaya untuk memperjuangkan hak kaum tertindas justru malah dituduh subversif dan akhirnya beberapa aktivis hilang tanpa kejelasan pasca tragedi mei 1998} }