@thesis{thesis, author={Ndari Ayu Probo}, title ={PERUBAHAN GARAP MUSIK KESENIAN KETHÈK OGLÈNG DI KABUPATEN WONOGIRI (1980-2021)}, year={2022}, url={http://repository.isi-ska.ac.id/6415/}, abstract={Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap fenomena garap musik yang terjadi dalam kesenian Kethèk Oglèng di Kabupaten Wonogiri pada kurun waktu tahun 1980 hingga tahun 2021. Kesenian ini berusaha mempertahankan keberadaannya dengan melakukan beberapa perubahan dalam unsur-unsurnya, diantaranya garap musik. Perubahan garap musik kesenian Kethèk Oglèng inilah yang memunculkan dua rumusan masalah yang meliputi: (1) periodisasi perubahan garap musik kesenian Kethèk Oglèng di Kabupaten Wonogiri, (2) Faktor pendorong terjadinya perubahan garap musik dalam kesenian Kethèk Oglèng di Kabupaten Wonogiri. Untuk melihat perubahan pada garap musik kesenian Kethèk Oglèng di Kabupaten Wonogiri digunakan teori I Wayan geriya (2000). Teori periodisasi oleh Kuntowijoyo (2008) digunakan untuk menentukan batasan waktu perubahan yang terjadi antar periodenya. Untuk melihat unsur-unsur yang mengalami perubahan garap musik digunakan teori garap oleh Supanggah (2007). Teori oleh Koentjaraningrat digunakan untuk mengungkapkan faktor pendorong perubahan garap musiknya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif analitik yang dikemukakan oleh Kutha Ratna. Data-data penelitian diperoleh melalui tiga tahapan, diantaranya pengumpulan data, analisis data, dan penyampaian data hasil laporan. Perubahan garap musik kesenian Kethèk Oglèng di Kabupaten Wonogiri (1980-2021) ini dibagi dalam dua periode, yaitu pada periode I (tahun 1980-2003) dan periode II (tahun 2004-2021). Perubahan garap musik kesenian Kethèk Oglèng dapat dilihat dari unsur-unsur garap musiknya. Perubahan tersebut diantaranya penambahan sarana garap, perubahan pada materi garap, Penggarap, dan perabot garap. Perubahan garap ini terjadi karena faktor pendorong yaitu kesadaran pelaku, mutu keahlian suatu individu, dan sistem perangsang dalam kesenian Kethèk Oglèng di Kabupaten Wonogiri.} }