@thesis{thesis, author={Hasanudin Farit Yusnia}, title ={PEKSIBAYAN GENDHING KETHUK 4 KEREP MINGGAH 8 LARAS PÉLOG PATHET NEM: KAJIAN ALIH LARAS GARAP REBAB}, year={2022}, url={http://repository.isi-ska.ac.id/6433/}, abstract={Skripsi karya seni berjudul ?Peksibayan, gendhing kethuk 4 kerep minggah 8: Kajian Garap Rebab?. Skripsi ini menjelaskan tentang kajian garap rebab gendhing Peksibayan dengan urutan vokabuler gending: Peksibayan dan Rangsang. Masing-masing gending tersebut memiliki karakter dan rasa yang berbeda, juga memiliki jenis céngkok, wiledan dan rasa rebaban yang berbeda. Perbedaan tersebut penulis padukan dalam satu urutan sajian supaya menghasilkan bentuk, jenis, céngkok, rasa rebaban yang bervariasi. Dalam skripsi karya seni ini, penulis mengajukan tiga permasalahan yaitu: (1) Mengalihlaraskan Gendhing Peksibayan dari laras slendro pathet nem ke laras pelog pathet nem. (2) Garap mandheg 2 kali disetiap kenong yang merupakan hal baru yang ditemui penulis pada gending inggah kethuk 8. (3) menaikan ambah-ambahan balungan dari ambah-ambahan besar ke ambah-ambahan sedang. Tiga permasalahan ini dikaji berdasarkan kaidah-kaidah musikal rebaban, konsep pathet, dan konsep mungguh. Datadata penelitian dikumpulkan melalui studi pustaka, studi dokumen, dan wawancara kepada sejumlah seniman karawitan. Hasil dari penelitian terhadap gendhing Peksibayan ini menunjukan bahwa laras slendro pathet nem dan laras pelog pathet nem memiliki kesamaan garap, salah satunya pada penggunaan céngkok yang sedikit banyak menggunakan céngkok campuran antara céngkok manyura dan céngkok sanga. Pada gendhing Peksibayan terdapat susunan balungan dalam wilayah ambah-ambahan besar yang jika digarap pada ambah-ambahan sedang menjadi lebih prenes, pengrebab dan pesindhen mampu menampilkan céngkok dan wiledan.} }