@thesis{thesis, author={Putro Galuh Argo}, title ={ONANG-ONANG, GENDHING KETHUK 2 KEREP MINGGAH 4: KAJIAN GARAP REBAB}, year={2022}, url={http://repository.isi-ska.ac.id/6434/}, abstract={Skripsi karya seni ini berusaha menyajikan dan menganalisis rebaban gending garap mrabot dengan komposisi gending: Lelagon Jeruk Jingga, gendhing Onang-Onang, ladrang Raranangis, pathet sendhon abimanyu, Ayakayakan sanga wiled kaseling Subasiti. Gendhing Onang-Onang banyak ditemukan dalam berbagai ragam garap. Umumnya pada bagian mérong laras pélog pathet nem disajikan dengan garap irama dadi, sedangkan pada bagian inggah sedikit dijumpai dalam garap malik, bahkan sedikit pula dijumpai gendhing Onang-Onang dalam garap laras sléndro pathet sanga. Berbagai ragam garap gendhing Onang-Onang tersebut tidak lepas dari penggarap dan penentu garapnya. Skripsi karya seni ini berusaha mendeskripsikan dan mengkaji garap rebab yang meliputi tafsir céngkok dan wiledan mulai dari proses penggarapan hingga pendokumentasian gending. Penulis mengacu pada pemikiran Supanggah bahwa, garap melibatkan beberapa unsur atau pihak yang masing-masing saling terkait dan membantu. Beberapa unsur tersebut yang dimaksud adalah (1) materi garap, (2) penggrap, (3) sarana garap, (4) prabot atau piranti garap, (5) penentu garap, (6) pertimbangan garap. Berkaitan dengan penggarapan mrabot, penulis mengacu pada pemikiran Darsono, bahwa garap mrabot disajikan atas pertimbangan sajian gending yang di dalamnya terdiri dari rangkaian berbagai gending yang bentuk, struktur maupun garapnya berbeda akan tetapi masih dalam alur yang sama serta saling terkait antara satu dengan yang lain. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, tahap pengumpulan data yang dihasilkan melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, garap mérong irama wiled terjadi karena ada korelasi garap antara mérong dan inggah, serta ada hubungan lagu antara mérong dan inggah. Sedangkan garap malik dilakukan atas pertimbangan gending dapat disajikan dalam dua laras, dimana dua laras mempunyai kesejajaran dan mayoritas mempunyai kesamaan garap dan céngkok.} }