@thesis{thesis, author={Saputro Aji}, title ={LAMBANGJIWA, GENDHING KETHUK 4 KEREP MINGGAH 8 KALAJENGAKEN LADRANG LUNG GADHUNG LARAS PÉLOG PATHET NEM : KAJIAN GARAP GENDÈR}, year={2022}, url={http://repository.isi-ska.ac.id/6470/}, abstract={Skripsi karya seni yang berjudul Lambangjiwa, Gendhing kethuk 4 kerep minggah 8: Kajian Garap Gender ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan tentang kajian gendèran Lambangjiwa Gendhing. Lambangjiwa merupakan salah satu repertoar gending gaya Surakarta. Dalam skripsi karya seni ini Lambangjiwa disajikan dengan berbagai inovasi garap dalam tradisi karawitan gaya Surakarta, diantaranya adalah: mandheg dan garap ciblon irama wiled. Kajian yang diungkap dalam skripsi karya seni ini adalah analisis gendèran yang meliputi; tafsir pathet, tafsir céngkok dan wiledan. Dalam menganalisis permasalahan tersebut digunakan teori garap dan konsep pathet. Teori garap berkaitan dengan tafsir cengkok dan wiledan, sedangkan konsep pathet berkaitan dengan tafsir pathet dalam gending. Penelitian karya seni ini merupakan penelitian kualitatif, oleh karena itu dalam pengumpulan data menggunakan metode pengumpulan data kualitatif. Metode pendekatan yang digunakan untuk membedah permasalahan dalam penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati pertunjukan karawitan baik secara langsung maupun tidak langsung, sedangkan wawancara dilakukan kepada sejumlah seniman karawitan dan budayawan. Hasil dari penelitian yang diperoleh dalam sajian Lambangjiwa ditemukan bahwa dalam proses garap mandheg tersebut diperoleh beberapa hasil tentang penawaran garap baru. Garap baru pada Lambangjiwa diantaranya adalah garap mandheg. Dari eksperimen yang dilakukan, jika disajikan dalam garap mandheg yang berbeda, karakter dan rasa Lambangjiwa yang dihasilkan adalah prenès.} }