@thesis{thesis, author={Alhaq M Reza}, title ={Analisis Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Proteksi Kebakaran Pada Permukiman Kumuh Di Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai Kota Samarinda - Submit Jurnal/Seminar}, year={2023}, url={http://repository.itk.ac.id/20068/}, abstract={Kelurahan Sidodamai dapat dikatakan sebagai permukiman yang rawan terhadap bencana kebakaran karena kondisi permukiman pada kelurahan ini memiliki ciri ciri permukiman yang rawan terhadap bencana kebakaran. Di dalam dokumen profil kawasan kumuh pemerintah Kota Samarinda disebutkan bahwa Kawasan Steling di Kelurahan Sidodamai pada aspek kondisi proteksi kebakaran memiliki persentase sebesar 91.08% pada kriteria ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran dan sebesar 100% pada kriteria ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran. Dari hal tersebut diperlukannya pemenuhan sarana dan prasarana proteksi kebakaaran terhadap bencana kebakaran pada Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana proteksi kebakaran guna mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran pada permukiman kumuh di Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai. Tahapan untuk menjawab tujuan tersebut pertama Menganalisis tingkat kerentanan bencana kebakaran berdasarkan aspek fisik pada permukiman kumuh di Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai, kedua Menganalisis sarana dan prasarana proteksi kebakaran prioritas pada permukiman kumuh di Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai dan Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana proteksi kebakaran berdasarkan standar dan kondisi eksisting pada permukiman kumuh di Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai. Hasil sasaran 1 terdapat 3 klasifikasi tingkat kerentanan bencana kebakaran tinggi dengan total skor (13 ? 15), sedang dengan total skor (9 ? 12) dan rendah dengan total skor (5 ? 8) didominasi oleh tingkat kerentanan tinggi. Pada hasil sasaran 2 pada literasi pertama terdapat 1 variabel belum konsensus yaitu jalan lingkungan setelah dilakukan literasi kedua seluruh responden sepakat untuk tidak setuju pada variabel jalan lingkungan. Pada sasaran 3 kebutuhan jalan lingkungan tidak bisa dilakukan karena tidak bisa dilakukan pelebaran jalan sesuai dengan standar.} }