@thesis{thesis, author={Chaerani Ayu Dia}, title ={HUBUNGAN ANTARA KEKOMPAKKAN RUANG KOTA DAN KELAYAKHUNIAN PERMUKIMAN DI WILAYAH PERKOTAAN SAMARINDA - SUBMIT JURNAL/SEMINAR}, year={2023}, url={http://repository.itk.ac.id/20283/}, abstract={Kota Samarinda merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Pulau Kalimantan. Perubahan fisik kota yang terjadi di Wilayah Perkotaan Samarinda terjadi secara acak yang ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk dan lahan terbangun dengan tidak diimbangi oleh distribusi pelayanan kota yang memadai, sehingga pada akhirnya hanya mentransformasi lahan hijau tanpa diikuti oleh peningkatan pelayanan perkotaan. Perubahan ini dapat menjadi awal dari munculnya permukiman tidak layak huni akibat rendahnya cakupan pelayanan fasilitas kota yang tidak mampu dalam menyediakan ruang sebagai tempat tinggal. Berdasarkan Most Livable City Index Tahun 2017, Kota Samarinda termasuk kedalam kota tidak layak huni yang salah satu ukurannya ditinjau dari permukiman. Salah satu faktor pada tingkat layak huni permukiman adalah ketersediaan RTH di sekitar wilayah permukiman di Kota Samarinda yang terus menurun terutama di kawasan sempadan sungai hingga menjadi 4,56% dari luas wilayah perkotaan. Oleh karena itu, perubahan lahan menjadi indikasi bahwa kepadatan ruang perkotaan Samarinda mempengaruhi kualitas kelayakhunian permukiman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat kekompakkan ruang kota dengan tingkat kelayakhunian permukiman di Wilayah Perkotaan Samarinda. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan beberapa tahapan analisis. Tahapan pertama yaitu menganalisis tingkat kekompakkan ruang kota di Wilayah Perkotaan Samarinda dengan metode analisis statistik kuantitatif dan overlay GIS. Tahapan kedua yaitu menganalisis tingkat kelayakhunian permukiman dengan metode analisis skoring. Tahapan ketiga yaitu menganalisis hubungan antara tingkat kekompakkan ruang kota dan kelayakhunian permukiman dengan menggunakan metode analisis korelasi rank spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kekompakkan ruang kota semakin tinggi pada kawasan yang semakin dekat dengan pusat kegiatan Kota Samarinda. Pola yang sama juga terjadi pada tingkat kelayakhunian permukiman. Berdasarkan kondisi kekompakkan ruang kota dan tingkat layakhuninya, kekuatan hubungan antara keduanya moderat/sedang dengan arah yang positif. Kondisi hubungan ini memiliki arti bahwa efisiensi penggunaan ruang kota yang lebih kompak dapat meningkatkan kualitas kelayakhunian permukiman di Wilayah Perkotaan Samarinda.} }