@thesis{thesis, author={Sellin Ribka Dwi}, title ={Arahan Lokasi Ruang Terbuka Publik Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Fungsi Sosial Budaya di Kota Bontang}, year={2023}, url={http://repository.itk.ac.id/20288/}, abstract={Diketahui bahwa persentase luasan RTH di Kota Bontang sebesar 20,09% yang berarti belum sesuai dengan kebijakan 30% luasan RTH dari luas wilayah kabupaten/kota pada Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2022. Selain itu diketahui bahwa belum terdistribusi secara meratanya keberadaan ruang terbuka publik tipologi RTH Taman untuk melayani kebutuhan fungsi sosial budaya di Kota Bontang sebagai kota industri dengan penduduknya yang bersifat heterogen. Dengan keberadaan ruang terbuka publik sebagai elemen perkotaan yang mewadahi praktik sosial budaya masyarakat dan mendukung peningkatan kohesi sosial, maka belum meratanya pelayanan RTH Taman dinilai berkorelasi dengan masih cukup rendahnya kohesi sosial di Kota Bontang. Tujuan penelitian ini yaitu dapat direkomendasikannya arahan lokasi ruang terbuka publik fungsi sosial budaya berdasarkan tingkat permintaan menurut karakteristik sosial budaya dan tingkat penyediaan menurut karakteristik fisik di Kota Bontang. Metode penelitian yang digunakan yakni penggunaan F-AHP dan Weighted Sum Overlay. Hasil penelitian diperoleh bobot untuk kriteria aspek sosial meliputi 0,31 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut usia; 0 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut kondisi ekonomi; 0,45 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut jenjang pendidikan; serta 0,23 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut status pekerjaan. Bobot prioritas kriteria aspek budaya meliputi 0,02 untuk kriteria jumlah penyelenggaraan aktivitas fisik; 0,27 untuk jumlah penyelenggaraan kegiatan interaksi sosial; 0,49 untuk kriteria jumlah penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas; 0,20 untuk kriteria jumlah penyelenggaraan kegiatan formal; dan 0 untuk jumlah penyelenggaraan kegiatan kebudayaan kelompok etnis. Bobot prioritas kriteria aspek fisik meliputi 0,33 untuk kriteria jarak lahan terbuka dengan kawasan permukiman; 0 untuk kriteria kelerengan; 0,20 untuk kriteria jarak lahan terbuka yang dapat ditempuh oleh pejalan kaki; 0,45 untuk kriteria integrasi ruang; dan 0 untuk kriteria keterjangkauan jarak lahan dengan jalur kendaraan. Hasil akhir dari penelitian yakni diperolehnya 44 lahan terbuka potensial dengan 34 lahan terbuka bernilai potensial sangat tinggi dan 10 lahan terbuka bernilai potensial tinggi sebagai lokasi ruang terbuka publik tipologi taman dalam memenuhi kebutuhan penyelenggaraan sosial budaya di Kota Bontang.} }