@thesis{thesis, author={Awalia Puteri}, title ={Analisis Tingkat Kegempaan Wilayah Kalimantan Periode Gempa Bumi Tahun 1995 – 2022 Berdasarkan Distribusi b-Value}, year={2023}, url={http://repository.itk.ac.id/20415/}, abstract={Kalimantan adalah daerah yang memiliki tingkat kegempaan paling rendah meskipun terdapat beberapa sesar aktif di Kalimantan yang menjadi sumber gempa. Namun, dari hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat kejadian gempa bumi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Berdasarkan kejadian kegempaan yang terjadi maka perlu adanya kajian mengenai aktivitas kegempaan untuk mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan batuan dari hasil distribusi b-value di wilayah Kalimantan. Penelitian ini menggunakan data sekunder USGS dan BMKG periode 1995 ? 2022 yang diolah menggunakan metode maximum likelihood dan metode least square. Hasil yang diperoleh untuk menentukan tingkat kegempaan melalui analisis hubungan frekuensi dan magnitudo, analisis variasi b-value secara temporal dan variasi b-value secara spasial. Hasil tingkat kegempaan dari analisis distribusi frekuensi dan magnitudo menggunakan metode maximum likelihood dari katalog gempa BMKG didapatkan a-value yaitu 3,91, b-value yaitu 0,536 dan dari katalog gempa USGS didapatkan a-value yaitu 5,27, b-value yaitu 0,858, sedangkan metode least square dengan katalog gempa BMKG didapatkan a-value yaitu 8,278, b-value yaitu 0,1985 dan katalog gempa USGS didapatkan a-value yaitu 4,976, b-value yaitu 0,1379. Variasi b-value secara temporal dengan katalog gempa BMKG tahun 2016 memiliki b-value rendah yaitu 0,69 dan tahun 2022 memiliki b-value tinggi yaitu 1,29, sedangkan katalog gempa USGS tahun 2007 memiliki b-value rendah yaitu 0,95 dan tahun 2021 memiliki b-value tinggi yaitu 1,29. Variasi b-value secara spasial dengan katalog gempa BMKG di daerah Tarakan dengan b-value 0,5 ? 0,7 menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi kegempaan rendah dengan magnitudo kecil. Kemudian dari katalog gempa BMKG di daerah Sangkulirang memiliki b-value 0,6 ? 0,9. Sedangkan dari katalog gempa USGS variasi b-value secara spasial hanya terdapat di daerah Sangkulirang dengan nilai 0,9 ? 1,15. Hal ini menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi kegempaan yang tinggi dengan magnitudo kecil.} }