@thesis{thesis, author={Sahadani Sahadani}, title ={ANALISIS PERBANDINGAN TEMPERATUR PADA BATERAI LITIUM-ION DAN VALVE REGULATED LEAD ACID UNTUK MENDETEKSI KESALAHAN BATERAI PADA TEMPERATUR BATERAI}, year={2024}, url={http://repository.itk.ac.id/20856/}, abstract={Seiring dengan kemajuan teknologi baterai semakin banyak digunakan untuk alat-alat elektronik yaitu baterai Lithium-ion dan baterai Valve Regulated Lead Acid (VRLA). Pada saat baterai tersebut digunakan, baterai mengalami kenaikan temperatur atau temperatur yang dapat mempengaruhi kinerja baterai dalam rentan waktu tertentu. Hasil dari penelitian didapatkan kinerja baterai yang dipengaruhi oleh temperatur mengalami perubahan nilai tegangan dan juga soc. Baterai li-ion dan valve regulated lead acid (VRLA) memiliki kinerja yang dipengaruhi oleh temperatur. Pada temperatur di atas temperatur ruang (39,2 ? 56,6 °C), baterai li-ion cenderung lebih cepat kehilangan kapasitasnya (SOC 99% - 12%), sedangkan VRLA lebih tahan lama pada rentang temperatur yang sama (31,2 ? 50,5 °C, SOC 99% - 3%). Sebaliknya, di bawah temperatur ruang (31,1 ? 5,6 °C), baterai li-ion kehilangan kapasitas dengan cepat (SOC 99% - 17%), sementara VRLA lebih tahan lama pada rentang temperatur tersebut (29,2 ? 15,1 °C, SOC 99% - 10%). Oleh karena itu, baterai VRLA lebih optimal pada suhu di bawah temperatur ruang, sementara baterai li-ion bekerja optimal pada suhu ruang (26 ? 35 °C). Baterai lithium-ion mengalami kondisi over temperature dengan nilai temperature 56,6 0C dan under temperature dengan nilai temperatur 5,6 0C yang mengakibatkan turunnya tegangan dan soc lebih cepat dibandingkan dalam kondisi temperatur ruang yang nilai tegangannya 0,81 volt dan 0,90 volt serta nilai soc 12% dan 17 %. Sedangkan untuk baterai vrla hanya mengalami over temperature dengan nilai temperature 50,5 0C ketika kondisi di atas temperatur ruang dengan nilai tegangan 0,71 volt dan nilai soc 3%.} }