@thesis{thesis, author={Fikri Muhammad and Ramadhani Muhammad Rusdi}, title ={DESAIN PROSES FRAKSINASI MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN PREDICTIVE ACTIVITY COEFFICIENT MODELS}, year={2020}, url={http://repository.itk.ac.id/3872/}, abstract={Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan eksportir minyak atsiri terbesar di dunia. Namun Indonesia belum dapat mengolah turunan minyak atisiri yang bernilai jual lebih tinggi. Salah satu minyak atsiri yang berpotensi untuk diolah lebih lanjut adalah minyak nilam. Kandungan Patchoulol dalam minyak nilam dapat digunakan sebagai bahan baku fragrance dan lain-lain. Permasalahan dalam pengolahan lanjut minyak nilam ini adalah kurangnya properti termodinamika dalam rancangan konseptual. Minimnya properti termodinamika ini dapat diatasi dengan model prediksi. Pada penelitian ini dilakukan desain proses fraksinasi minyak nilam dengan menggunakan predictive activity coefficient models. Selain itu, model prediktif tekanan uap Extended Antoine yang digunakan adalah Riedel dan Mani. Tahap pertama yang dilakukan adalah memvalidasi model dengan menggunakan data eksperimen fraksinasi minyak nilam (molecular distillation). Selanjutnya dilakukan simulasi proses pada berbagai strategi melalui analisis sensitivitas kondisi operasi dan optimasi. Sehingga diperoleh model dan strategi terbaik dengan target kemurnian (minimal 75%) dan perolehan (maksimum) patchoulol. Variabel yang digunakan dalam simulasi proses adalah parameter dalam desain konseptual yaitu jumlah stage, feed stage, reflux ratio, tekanan, dan bottom to feed ratio. Dari hasil validasi model, diperoleh model koefisien aktivitas dan tekanan uap yang terbaik adalah UNIFAC dan Mani. Pada simulasi single column dengan spesifikasi optimum stage 10, feed stage 3, reflux ratio 0,8, tekanan 13 mbar, dan bottom to feed ratio 0,32 didapatkan recovery 90,10% dengan TAC USD 165.139.476 dan profit USD 94.285.524. Penambahan satu kolom lagi dengan konfigurasi indirect sequence dengan spesifikasi kolom kedua stage 14, feed stage 8, reflux ratio 0,8, tekanan 13 mbar, dan bottom to feed ratio 0,05 mengakibatkan kenaikan recovery 8,48%, kenaikan sales USD 8.983.000, kenaikan TAC USD 1.685.703, dan kenaikan profit USD 7.297.297} }